lpmalmizan.com – Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI), Yaqut Cholil Qoumas resmikan peralihan IAIN Pekalongan menjadi UIN K.H. Abdurrahman Wahid dan gedung Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa (27/9). Acara yang digelar bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional ini dihadiri oleh jajaran rektor serta putri almarhum K.H. Abdurrahman Wahid, Inayah Wahid bertempat di depan gedung perpustakaan.
Sebelumnya, peralihan menjadi UIN K.H. Abdurrahman Wahid ditandai dengan terbitnya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2022 yang ditandatangani oleh Joko Widodo pada 8 Juni 2022. Kemudian untuk gedung SBSN yang diresmikan meliputi gedung Fakultas Syariah (Fasya), Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), dan perpustakaan.
Dalam sambutannya, Zaenal Mustakim selaku Rektor UIN K.H. Abdurahman Wahid berharap UIN dapat berkontribusi secara akademis maupun non akademis dan mampu mewujudkan cita-cita Gus Dur yaitu membangun masyarakat dengan berlandaskan kemanusiaan yang madani, moderat, dan berdaya dengan berlandaskan kemanusiaan.
“Pertama, harapannya UIN dapat berkarya secara maksimal dan berkontribusi dalam hal akademis dan non akademis layaknya Gus Dur tidak hanya bersifat lokal tapi juga bersifat global dan mendunia. Kedua, sebagaimana ditulis Gus Dur di dalam bukunya Muslim Di tengah Perkampulan, bahwa PTKIN harus ikut serta membangun masyarakat yang madani, moderat dan berdaya. Ini juga membutuhkan perjuangan kita, dan mengacu pada gagasan Gus Dur di atas saya berharap UIN Gus Dur menjadi kosmopolit,” terang Zaenal dalam pidatonya.
Yaqut Cholil juga berharap kepada dosen untuk mengajarkan mahasiswa agar selalu humanis.
“Didik mahasiswa-mahasiswa di UIN K.H. Abdurrahman Wahid ini menjadi mahasiswa-mahasiswa yang humanis. Yaitu mahasiswa yang memanusiakan manusia lain. Kalau ada manusia yang memanusiakan manusia lain, sudah otomatis dia itu progresif,” ujar Yaqut dalam pidatonya. Selain itu Ia juga berpesan kepada jajaran rektor untuk memfasilitasi mahasiswa, khususnya mahasiswa penyandang disabilitas.
Beralih pada sambutan putri almarhum Gus Dur, Inayah yang mengucapkan terimakasih kepada Menag dan UIN K.H. Abdurrahman Wahid sebagai nama kampus. Ia juga memberi semangat kepada mahasiswa untuk bebas bersuara dan berharap agar mahasiswa menerapkan nilai yang sudah dibawa oleh Gus Dur bisa diterapkan oleh seluruh mahasiswa UIN K.H. Abdurrahman Wahid.
“Suara terus! Semakin suaranya dibungkam, maka semakin penting untuk selalu bersuara, jangan berhenti! Itu kan yang ditunjukkan oleh Gus Dur. Kalau pers dibungkam, sudah jelas demokrasi itu tidak berjalan dengan baik! Maka pers memainkan peran yang sangat penting, semakin ditekan, semakin dibungkam, maka kalian semakin perlu untuk bersuara,” ujarnya saat diwawancarai.
Penulis: Lulu Salsabilah
Reporter: Anisa Nurul Syifa, Alifatul Qaidah, Cici Hanani, Sholikhul A’mal Rofiqi
Editor: Erna Hidayah