Nanti UKP PIP hanya memberikan garis besar saja. Sedangkan terjemahannya tergantung kampus masing-masing.
Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila mengenalkan pendidikan Pancasila gaya baru, Juli lalu. Pola ini akan diluncurkan bersamaan dengan masa orientasi mahasiswa baru perguruan tinggi pada 11 hingga 12 Agustus ini.
Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP) Yudi Latief menyatakan orientasi studi untuk mahasiswa baru tentang Pancasila tersebut nantinya akan diisi dengan pendekatan yang inovatif dan tak mengulangi seperti masa lalu. “Nantinya tentu ada film dan juga diskusi-diskusi mengenai Pancasila,” katanya.
Selain itu, terdapat diskusi kelompok, permainan, dan simulasi persoalan. Peserta akan mengikuti program pengenalan ulang pemahaman Pancasila. Semua kegiatan akan direkam dalam rangkaian film dan disebar ke semua perguruan tinggi di Indonesia. Pola baru ini ditargetkan dapat diadopsi dan diterapkan di semua perguruan tinggi di Indonesia.
Yudi menambahkan, masa orientasi mahasiswa baru pada awal perkuliahan merupakan momentum yang tepat. Yudi melaporkan hal ini saat diterima Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/7).
“Dengan melibatkan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, kami mengundang perwakilan mahasiswa ikut pelatihan. Acara digelar di Bogor dengan sejumlah kegiatan interaktif,” kata Yudi seusai bertemu Presiden Jokowi.
Ia menyatakan, otoritasnya berada pada Dikti tapi sekiranya Dikti kemudian mewajibkan lagi atau menginstruksikan supaya dalam orientasi ini memasukkan kembali muatan Pancasila, maka UKP PIP akan memberi semacam pedoman dasar bagaimana pembekalan Pancasila gaya baru ini.
Yudi mencontohkan pemutaran film yang terkait dengan Pancasila, cita-cita dan realita tentang pidato Bung Karno 1 Juni, salah satu contoh film yang bisa ditonton oleh anak-anak pada masa awal orientasi.
“Yang penting memberikan semacam kerangka motivasi stimulasi dan memberikan satu imajinasi sebenarnya seperti apa pemahaman para pendiri bangsa tentang Pancasila itu,” katanya lagi.
Menurut rencana, Presiden Jokowi akan hadir dalam acara itu untuk melecut semangat mahasiswa baru. “Lebih kurang 600 mahasiswa mengikuti acara itu,” kata Yudi.
Selain itu, juga akan membawa serta mahasiswa dari berbagai tempat mulai dari Papua hingga Serambi Aceh dikumpulkan perwakilannya di Jakarta, dan anak-anak ini diinstruksikan untuk mencari teman sebanyak-banyaknya.
Ia menjelaskan, dalam pembelajaran Pancasila sejak awal sudah mencoba dalam kelompok yang memadukan berbagai keragaman dan persatuan bukan hanya dalam bentuk hafalan, tetapi mereka merasakan penuh dalam interaksi.
Model pendidikan Pancasila gaya baru penting dikenalkan agar tumbuh semangat baru di kalangan anak muda. Model inilah yang didiskusikan UKP-PIP dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka selama sekitar setengah jam. Hadir dalam pertemuan tertutup itu Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir dan sejumlah deputi UKP-PIP.
“Apakah nanti akan diwajibkan atau tidak, kewenangan itu ada di Kementerian Ristek dan Dikti,” ujar Yudi. Dia mengatakan Pancasila bukan paksaan dari atas, tetapi juga bagaimana pemahaman peserta didik baru tersebut. “Nanti UKP PIP hanya memberikan garis besar saja. Sedangkan terjemahannya tergantung kampus masing-masing,” katanya.
“Pancasila itu dari kita untuk kita,” ujarnya lagi. Karena itu, kata dia pula, kesuksesan penerapan Pancasila jangan hanya dibebankan kepada negara saja tetapi juga harus ada kerja kolektif.
Bangsa majemuk seharusnya punya kecakapan yang inheren dengan titik temunya, sebutnya pula. “Dengan Pancasila, maka keislaman kita jangan sampai hilang. Jadikan Pancasila jembatan titik temu dalam kehidupan,” ujarnya.
Ketua Yayasan Pendidikan Universitas Pancasila Edi Toet Hendratno mengatakan Kampus Universitas Pancasila sudah menerapkan muatan Pancasila, seperti lima menit sebelum belajar disampaikan pengalaman yang terkait dengan Pancasila. Selain itu, katanya lagi, sejak semester lalu setiap mahasiswa yang ingin ujian skripsinya harus menceritakan pengalamannya yang berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila.
Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI) Budi Djatmiko berharap agar penatar Pancasila dalam orientasi mahasiswa baru nantinya merupakan orang yang kompeten dan sudah menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-harinya.
“Pengajarnya harus menjadi panutan, jangan melenceng,” katanya pula. Dia menegaskan, pengajarnya harus mempunyai landasan kompetensi dan mempunyai akhlak yang mulia.
Festival Prestasi
Tidak cukup disitu, pada saat perayaan 72 tahun kemerdekaan Indonesia, nantinya ada festival prestasi Indonesia. UKP-PIP akan menjalin kerja sama dengan sejumlah lembaga untuk menampilkan 72 ikon keberhasilan Indonesia. “Bangsa ini perlu mendapatkan harapan. Bangsa yang kehilangan kebanggaan biasanya saling tidak percaya dan sering mempersoalkan hal yang remeh,” kata Yudi.
Benny Susetyo, anggota Tim Penasihat UK-PIP, menyatakan, orientasi saat ini adalah menjadikan Pancasila sebagai ideologi yang bersifat humanis. Pendidikan ini tidak akan mendoktrin peserta, tetapi mengajak mereka berpartisipasi menyelami nilai-nilai Pancasila.
Antara | Kompas | Republika
Fatoni Prabowo Habibi