lpmalmizan UIN Gusdur Pekalongan kenalkan kehidupan kerukunan umat beragama Linggoasri kepada mahasiswa internasional lewat kegiatan Cultural Camp for International Students. Kegiatan ini dilaksanakan selama empat hari dari tanggal 13-16 Mei 2024.
Desa Linggoasri yang merupakan desa moderasi beragama, dipilih karena desa ini merupakan desa binaan UIN Gusdur. Kampung moderasi beragama terbaik nomor 8 dan rumah ibadahnya mendapatkan penghargaan sebagai rumah ibadah moderat nomor 2 se-Indonesia. Pemilihan Linggoasri juga sebagai upaya mengenalkan kerukunan beragama dalam perbedaan. Ryan Marina, selaku dosen pendamping kegiatan ini, menjelaskan bahwa melalui kegiatan Cultural Camp dapat menjadi sarana untuk mengenal keberagaman Indonesia.
“Karena ini kan untuk mahasiswa dari negara asing, sehingga mereka bisa mengenal Indonesia itu tidak hanya satu sisi tapi Indonesia itu beragam, jadi keberagamannya bisa terpromosikan,” jelas Ryan pada Rabu (15/5).
Sebanyak 17 mahasiswa dari negara asing mengikuti kegiatan Cultural Camp ini. 10 dari ITS, 6 mahasiswa diantaranya berasal dari Perancis, 3 mahasiswa Belanda, dan 1 mahasiswa Algeria. Sementara 7 mahasiswa lainnya adalah mahasiswa asing UIN Gusdur yang berasal dari negara Asia Tenggara yaitu Malaysia, Thailand, dan Filipina.
Kegiatan formal seperti campus tour UIN Gusdur digelar selama satu hari pada Selasa (14/5). Sementara pada hari berikutnya peserta mengikuti kemah budaya di Linggoasri untuk belajar kerukunan serta budaya.
Isriani Hardini, sebagai ketua Internasional Office UIN Gusdur menambahkan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan kedua.
“sebelumnya ada mahasiswa asing dari Korea Selatan, Cina, dan Thailand pada bulan legenonan tahun lalu yang telah mengikuti kegiatan serupa. Kegiatan ini terbukti sangat menarik bagi mahasiswa asing, selain belajar moderasi beragama mereka juga antusias belajar rebana, gamelan, tari, pertanian kapulaga dan cabai jawa,” tuturnya.
Beberapa tempat yang dikunjungi oleh peserta yaitu ada Masjid Kayu Linggoasri, Pura Kalingga Setya Dharma, SDN 01 Linggoasri, Batu Lingga, Rumah Warga yang satu rumah berbeda agama, Kali Paingan, Taman Bunga Linggoasri, Kebun Binatang Mini Linggoasri, Pasramanan, Green House Bibit Cabai Jawa, serta kebun Kapulaga, dan kebun cabai Jawa.
Ketika mengunjungi SDN 01 Linggoasri, peserta dibagi untuk memasuki kelas 1-5 dan berinteraksi langsung dengan siswa. Dengan bantuan dari volunteer sebagai penerjemah, mahasiswa internasional mengajarkan bahasa asing dan melakukan games serta memberi hadiah kepada siswa.
Menurut Ahmad Dalari, salah satu guru SD, kegiatan ini bisa menjadi tambahan wawasan bagi para siswa.
“paling tidak membuka wawasan kepada anak-anak bahwa apa yang mungkin selama ini dia dengar hanya melalui gambar, melalui bacaan menjadi nyata. Ternyata pengetahuan itu luas, ternyata bahasanya macem-macem, jadi wawasan mereka bertambah.” Ungkap Dalari.
Penulis: Dina Fitriana
Editor: Faiza Nadilah
Tim Liputan: Dewi N, Dewi L, Alifatul, Dina