Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Pekalongan (IAIN) kembali lakukan Konsolidasi menuntut kebijakan kampus dimasa pandemi. Konsolidasi ini dilakukan di kampus II Rowolaku, Kajen tepatnya di depan gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), dengan agenda melakukan setting aksi pada (18/06). “Aksi akan dilakukan sesuai kesepakatan pada hari Senin atau Selasa.” jelas Heru selaku Ketua Sema sekaligus Penanggungjawab Aksi.
Setting aksi ini membahas persiapan, baik membuat struktur, isu dan hal-hal yang dibutuhkan saat berlangsungnya aksi. “Yang sudah dibuat itu struktur dari yang tinggi sampai yang remeh sudah kita bahas.” terang Wahib selaku Koordinator Lapangan (Korlap).
Aksi nantinya akan dilakukan longmarch mulai dari gedung Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah ( FUAD ) sampai depan Rektorat untuk menyampaikan orasi dan tuntutan mahasiswa. “Harapan saya agar tuntutan terlialisasi. Walaupun nantinya tidak terialisasi, dilakukan musyawaroh lagi agar pimpinan dan mahasiswa ada titik temu.” ujar Rifki, orator aksi.
Selama berlangsungnya aksi, Wahib akan menekankan protokol kesehatan bagi peserta aksi. Ia juga menegaskan bahwa, “yang tidak memakai masker lebih baik tidak usah ikut aksi. Hal ini dilakukan untuk menjahui virus yang masih ada di Negara kita.”
Imbauan penerapan protokol kesehatan ini juga akan tercantum pada pamflet yang akan disebarluaskan pada mahasiswa. Sehingga para peserta aksi nantinya tetap aman dari ancaman penularan virus. Selain memperhatikan protokol kesehatan, estimasi masa juga diperhatikan yang mana diperkirakan tidak lebih 50 mahasiswa. Hal ini menjadi pertimbangan agar tidak begitu ramai karena masih dalam masa pandemi.
Heru dan Wahib juga menjelaskan harapan mereka tentang aksi nantinya agar mahasiswa lebih peduli dengan isu kampus. Tidak hanya menunggu hasil apa yang diperjuangkan. Harapan ini beralasan isu yang dibawa adalah isu mahasiswa. Karena mereka menilai masih banyak mahasiswa yang kurang peduli, bahkan kurang berjuang bersama.