Selasa, 28 Maret 2017, sejatinya hari ini adalah hari libur, tanggalnya pun menunjukkan warna merah, yups hari libur Nyepi. Kampus IAIN Pekalongan pun libur. Namun, tak seperti mahasiswa lainnya, anggota serta pengurus Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Mizan IAIN Pekalongan memilih mengisi waktu libur dengan belajar Literasi Digital bersama Alumni LPM Al-Mizan, Mas Khairul Ardhian Syaekh di ruang A7 atau laboratorium komputer. Tak disangka anggota magang banyak yang hadir. Setelah belajar Literasi Digital, anggota magang dan pengurus ikut serta berserasehan bersama Alumni LPM Al-Mizan di ruang Aula Graha Mahasiswa IAIN Pekalongan.
Dalam kumpul bareng Alumni, tak begitu banyak Alumni yang hadir. Mereka hanya serupa, Mas Nizam (Penyelamat LPM Al-Mizan dari vacum), Mas Vicky (Pimpinan Umum LPM Al-Mizan tahun 2008), Mas Ismail (Pimpinan Redaksi LPM Al-Mizan tahun 2013), Mas Giant, Mas Ulinnuha (Pimpinan Umum 2016), Mbak Nofi Fitriasari, Mbak Anifah (Pimpinan Redaksi tahun 2016). Dan tak luput pula Najib Abidin (Sekjend PPMI 2017) ikut hadir dalam serasehan tersebut. Fatoni Prabowo Habibi (Pimpinan Umum 2017) dan Raudhatul Jannah (Pimpinan Redaksi 2017) memandu acara saat itu.
Dalam serasehan tersebut, nampak jelas anggota magang mendominasi kehadiran dibandingkan pengurus LPM Al-Mizan 2017 sendiri, bisa dikatakan kalau diskusi berjalan kurang interaktif.  Sarasehan kali ini membahas rancangan perealisasian program kerja yang telah digagas yakni Buku Putih. Maksud dari lahirnya Buku Putih ialah untuk  merekam jejak dari LPM Al-Mizan itu sendiri, dari mulai berdiri hingga saat ini tahun 2017. Nantinya Buku Putih ini berisi bermacam hal mengenai LPM Al-Mizan yang pernah dialami seluruh Pimpinan Umum lintas generasi dari 1997-2016. Mas Nizam, selaku Alumni sekaligus Presidium Forum Alumni Al-Mizan (FORAAL) menyampaikan bahwa nantinya masalah penulisan yang mengerjakan adalah seluruh PU lintas generasi dan hasilnya akan diserahkan pada pengurus yang sekarang untuk dicetak menjadi Buku Putih.
Dalam kesempatan tersebut, Fatoni Prabowo Habibi juga mengatakan bahwa untuk masalah dana sudah dikonsultasikan pada Wakil Rektor III yang baru. Hal itu menambah yakin kalau Buku Putih akan segera terealisasikan. Walaupun sebenarnya rencana membuat Buku Putih sudah dari sekitar tahun 2015 kemarin. Mas Nizam juga menambahkan bahwa tak hanya buku putih, FORAAL juga akan membuat website khusus untuk diskusi lintas generasi, beliau juga meminta agar pengurus yang sekarang menulis kembali susunan pengurus dari tahun 1997-2016. Persoalan deadline pengumpulan tulisan bersejarah dari seluruh PU tersebut diperkirakan pada akhir Juli 2017, bertepatan dengan Dies Natalis LPM Al-Mizan yang ke-20, dan akan diluncurkan pada Seminar Nasional sekitar bulan September. Dengan begitu, harapannya buku putih tersebut nantinya akan berlanjut setiap periode kepemimpinan seorang PU.
Penulis :Â Muhammad Arsyad