Judul Film: Lara Ati
Sutradara: Bayu Skak
Produser: Shanty Harmayn, Aoura Lovenson Chandra, Tanya Yuson
Penulis naskah: Bayu Skak, Anissa Pandan Sari dan Nona Ica
Produksi: BASE Entertainment, SK Global, Surya Citra Media, Trinity Optima Production dan Skak Studios
Pemain: Bayu Skak, Tatjana Saphira, Keisya Levronka, Dono Pradana, Sahila Hisyam, Ciccio Manassero, Benidictus Siregar dan Indra Pramujito
Genre: Drama, Romantis dan Komedi
Jadwal Tayang : 15 September 2022
Durasi : 116 Menit
Peresensi : Fathiya Rahma Setyawidi
Film Lara Ati merupakan film yang tayang di bioskopĀ memakai bahasa khas Nusantara yaitu bahasa Jawa dengan logat khas Surabaya. Pada film Lara Ati, terdapat seorang pekerja keras yang bernama Joko. Ia merasakan bahwa hidup harus terus bergerak namun tidak sesuai dengan keinginannya. Joko ditinggalkan Farah atau pasangannya, yang secara tiba-tiba sudah dilamar orang lain yaitu Hasbi. Hal ini membuatnya galau dan hidupnya mulai berantakan. Bahkan sudah berkali-kali ketika menjalin hubungan percintaan dirinya selalu gagal.
Selain gagal dalam percintaan, Joko juga mendapat tekanan dari orang tuanya soal pekerjaan. Ia ingin menjadi designer karena memiliki tingkat kreativitas yang tinggi. Tetapi orang tuanya ingin Joko memiliki pekerjaan yang tergolong orang-orang berdasi. Serangkaian masalah pun menghampirinya, sampai akhirnya Joko bertemu dengan sosok wanita bernama Ayu, yang ternyata merupakan teman masa kecilnya. Ayu ini memiliki nasib percintaan yang sama dengan Joko. Hingga akhirnya mereka bertekad untuk merubah hidupnya menjadi lebih baik. Terutama untuk Joko adalah agar bisa mendapatkan Farah kembali.
Film ini mengisahkan serangkaian permasalahan hidup seseorang ketika beranjak dewasa. Dilihat dari judulnya yaitu Lara Ati yang memiliki arti Sakit Hati ini, menceritakan sisi seseorang yang banyak dituntut untuk memenuhi ekpektasi orang lain. Ada tuntutan dari orang tua, hingga tuntutan dari pasangan yang selalu dipaksakan.
Dari film ini dapat diambil pelajaran bahwa setiap orang harus mempunyai keputusan dan jangan hanya hidup dengan mengikuti tuntutan orang lain. Diri sendiri adalah tokoh utamanya, jadi apapun yang ingin dilakukan, biarlah diri sendiri yang menentukan, bukannya orang lain. Fokus dan jangan sampai kehilangan arah, apalagi sampai depresi hingga mengganggu pikiran dan menghambat semuanya. Yakin bahwa setiap ada cobaan, tentu ada hikmah yang dapat diambil. Jangan bandingkan sebuah proses dengan orang lain. Setiap orang pastinya mempunyai kelebihan dan kekurangan,Ā sehingga jangan ukur standar keberhasilan diri dengan keberhasilan orang lain. Apabila merasa kecewa dengan suatu keadaan, jangan berlarut dan ambil langkah untuk memulai hal baru. Karena pada dasarnya, beranjak dewasa mengajarkan setiap manusia bahwa realita tak seindah ekspektasi. Dengan hal tersebut, apabila mengerjakan sesuatu harus sesuai dengan keinginan supaya sesuai dengan ekspetasi dan realita yang ada.
Kemudian, konflik yang terjadi dalam film ini dapat dicerna dengan baik oleh penonton, karena dikemas dengan sederhana dan memang berisi permasalahan hidup yang ada di dunia nyata. Menariknya dari film ini yaitu, di tengah-tengah maraknya budaya luar yang masuk ke Indonesia, film iniĀ berani hadir dengan pembawaan logat bahasa khas Jawa Timur. Lokasi yang dipilih untuk film ini ada di Jawa Timur ang menyuguhkan visual pemandangan luar ibu kota yang memiliki nuansa lebih asri. Film ini juga menyuguhkan komedi sebagai hiburan sehingga penonton pun tidak cepat bosan saat menonton.
Namun sangat disayangkan bahwa dalam film ini ada adegan yang tidak nyambung dengan subtitle-nya. Bagi penonton yang tidak paham bahasa Jawa, akan kesulitan memahami dialog dalam film tersebut, disebabkan oleh subtitle yang kurang pas pemilihan katanya.
Editor: Erna Hidayah