Yogyakarta – Mahasiswa Pekalongan Raya Yogyakarta (MAHAKARYA) akan menyelenggarakan hari jadinya yang ke-7, senin (4/12) di Padepokan Musya Asy’ari (PADMA). Dalam peringatan hari jadi yang ke-7 ini, MAHAKARYA mencoba memberikan kesan yang berbeda dari kegiatan-kegiatan peringatan hari jadi sebelumnya. Pengapresiasian karya baik dari anggota maupun luar anggota (orang Pekalongan) menjadi fokus dalam peringatan hari jadi. Beberapa karya dari orang Pekalongan yang di Jogja akan di apresiasikan dalam bentuk pameran dan diskusi. Film yang berjudul “The L iving Rob” karya Fuad Hilmi Mahasiswa ISI-Yogyakarta yang juga merupakan anggota MAHAKARYA, akan diulas dalam kegiatan ini sebagai bentuk apresiasi karya mahasiswa Pekalongan.
Film tersebut mengangkat persoalan yang sedang terjadi di daerah Pekalongan yang menjadi bahan diskusi sebagai lanjutan diskusi yang telah diadakan dengan tema yang sama. Persoalan rob yang sampai saat ini merupakan persoalan serius yang menjadi perhatian bagi masyarakat Pekalongan maupun pemerintah, baik daerah maupun provinsi. Persoalan tersebut memberikan dampak negatif dibeberapa bidang yang telah dirasakan oleh masyarakat. Hal ini yang menjadi dasar karya dari film dalam melihat Pekalongan dari kacamata persoalan yang terjadi.
Selanjutnya peringatan hari jadi MAHAKARYA yang ke-7 juga diadakan sarasehan bersama dengan beberapa tokoh dan orang Pekalongan yang ada di Yogyakarta. Dalam sarasehan ini MAHAKARYA mencoba menggali rekam jejak beliau-beliau di Jogja sebagai refresensi kedepan mahakarya dan apresiasi atas apa yang telah beliau-beliau lakukan untuk Pekalongan selama di Yogyakarta. “Sarasehan ini sebagai sumber ilmu kami untuk menjalankan roda organisasi kedepan dan sebagai bentuk apresiasi kita kepada beliau, ” tutur Danang Ketua MAHAKARYA.
Melihat ruang apresiasi di Yogyakarta yang sangat apresiatif atas karya-karya yang ada, Mahakarya mencoba mengikuti ruang tersebut dalam peringatan hari jadi ini. Banyak karya-karya yang telah muncul dengan mennyandingkan nama Pekalongan di samping karyanya, tetapi ruang apresiasi tersebut belum cukup untuk memenuhi. Dengan peringatan hari jadi ini, Mahakarya berharap terus mendukung dan mengapresiasi karya apa saja yang itu adalah karya orang Pekalongan, sehingga Mahakarya bisa bersama-sama berkarya untuk Pekalongan.
Sebagai penutup dari kegiatan dan rasa syukur atas terulangnya hari jadi MAHAKARYA, kegiatan peringatan hari jadi akan ditutup dengan do’a dan makan bersama makanan khas Pekalongan, Sego Megono. Penutupan seperti ini sering dilakukan untuk mencurahkan kerinduan MAHAKARYA atas daerah tercinta dan langkah kecil dari bentuk kecintaan MAHAKARYA atas daerah.
Penulis : Makh