Kali pertama, kemarin (21/9) Perhimpunan Pers Mahasaiswa Indonesia (PPMI) Dewan Kota (DK) Pekalongan mengadakan pelatihan cek fakta yang bertajuk Workshop Hoax Busting and Digital Hygiene di Auditorium Universitas Pekalongan.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengajarkan kepada pers mahasiswa, masyarakat umum dan akademisi cara memverifikasi berita bohong. Adapun kegiatan yang digagas oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia ini, diadakan serentak di 20 kota yang turut menggandeng PPMI nasional serta bekerja sama dengan Google News Inisiative dan Internews.
“Ini merupakan Program kerja terakhir PPMI nasional yang bekerja sama dengan Google dan AJI,” ujar Ketua PPMI DK Pekalongan, Agistina Sekarini Kanika.
Salah satu trainer workshop yang juga wartawan Suara Merdeka, Hartatik mengaku prihatin akan maraknya hoaks yang berkembang dan menjadikan workshop ini sebagai salah satu solusinya.
“Kita menyikapi ini ya prihatinan, maraknya penyebaran hoaks seiring berkembangnya era digital informasi yang beraneka ragam tapi tidak diketahui kebenaranya,” terang Hartatik.
Hartatik juga berharap agar peserta Workshop Hoax Busting and Digital Hygiene nantinya, mampu mengidentifikasi informasi hoax atau riil, serta bisa menangkap dan mencegah penyebaran berita bohong tersebut. Adapun pada kegiatan kali ini juga mengajarkan berbagai cara untuk memverifikasi berita bohong dengan menggunakan tools yang sudah disediakan oleh Google. Ahmad Husain peserta asal Tegal mengira cara memverifikasi hoaks itu sangat rumit, namun ternyata lebih mudah dan sederahana.
“Terkejut saya, karena hoaks bisa dicari lewat google image, atau google apa itu namanya dengan sederhana.” Ungkap Husain.