PEGADEN TENGAH – Mahasiswa adalah salah satu tonggak pergerakan masyarakat yang ada di sekitarnya. Bukan hanya kuliah di kelas, menerima teori dari dosen, maju presentasi dan mendapatkan nilai saja, namun tugas mahasiswa sendiri adalah lebih dari itu.
Salah satu kegiatan yang membuktikan tugas mahasiswa lebih dari sekedar berjibaku di kampus saja ialah KKN (Kuliah Kerja Nyata).
Salah satunya adalah KKN yang dilakukan oleh mahasiswa dan mahasiswi IAIN Pekalongan sejumlah 12 mahasiswa yang berasal dari berbagai macam jurusan dijadikan satu. Adapun, kegiatan KKN kali ini dilakukan selama 45 hari, dan bertempat di Desa Pegaden Tengah Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan.
KKN kali ini berbeda dengan KKN yang sebelumnya, KKN kali ini berbasis prodi yang mana kegiatan pemberdayaan yang ada sudah tercantum dalam program tema 9, yang salah satunya adalah pemberdayaan madrasah. Serta lokasi KKN kali ini ditentukan berdasarkan di mana mahasiswa tinggal atau sekitarnya, dan juga dekat dengan tempat tinggal dosen pembimbing agar semua aktifitas dapat dipantau dengan baik.
KKN ini merupakan KKN gelombang pertama yang mana untuk gelombang pertama ini adalah lebih mengutamakan pemberdayaan madrasah, dan pemberdayaan yang dilakukan ialah dengan cara memberikan kelas bimbingan belajar terhadap anak-anak yang berada di sekitar, juga mengadakan pengajian ba’da maghrib bersama, bahkan juga telah mengadakan workshop pemberdayaan madrasah 20 Mei lalu yang nantinya sebagai solusi untuk pengajar di daerah agar memiliki bekal dan banyak metode dalam mengajar.
Selain itu, respon dari masyarakat sekitar dengan adanya program KKN ini sangatlah positif terbukti dengan banyaknya anak-anak yang hadir di setiap kegiatan garapan para mahasiswa kampus berbasis Islami ini.
“Masyarakat sangat mendukung kegiatan mahasiswa dan welcome kepada kami, dan malah menaruh harapan terhadap mahasiswa agar bisa memajukan desa Geden ini dan madrasah yang ada” ujar Muhammad Sakir (PAI) selaku koordinator KKN kali ini. Harapannya waktu untuk KKN berbasis prodi ini lebih diperpanjang mengingat untuk memberikan hasil yang maksimal kepada masyarakat sekitar. []
Penulis: Yusuf Mantoro