lpmalmizan.com, IAIN Pekalongan – Unit Pengembangan Bahasa (UPB) IAIN Pekalongan berencana memadatkan jadwal Kelas Bahasa Asing. Pasalnya, program yang diinisiasi UPB tersebut berjalan tidak sesuai jadwal, alias mundur. Dari konsep Kelas Bahasa Asing yang semula dijadwalkan mulai bulan Maret hingga Juni 2019, sampai saat ini belum terealisasi. Pasalnya, masih ada peserta yang belum diseleksi.
Kepala UPB, Nur Kholis menerangkan, pemadatan yang dimaksud adalah dari yang semula pertemuan kelas seminggu satu kali, menjadi dua kali dalam sepekan. Namun total tetap ada 16 kali tatap muka. Ia menambahkan, ada banyak faktor yang menyebabkan hal itu terjadi. Diantaranya memang dari Rapat Kerja yang mundur, sehingga Program Kerja yang sudah direncanakan ikut mundur.
“Sebenarnya kita rencana mulai bulan Maret, tapi karena teknis kita tidak bisa mulai seleksi di bulan-bulan awal,” tegas Nur Kholis. Ia pun menambahkan, mahasiswa yang mendaftar agak kesulitan mengikuti seleksi, terutama yang kuliah di kampus Rowolaku karena terkendala jarak tempuh ke kantor UPB yang lokasinya di Kampus I Kusumabangsa. “Tadi aja sebenarnya ada yang mau ikut seleksi, tapi karena katanya di Kajen hujan, jadi nggak jadi kesini,” jelas Nur Kholis saat ditemui kru LPM Al-Mizan pada Senin (1/4) di kantornya.
Menyiasati itu, pihak UPB akan menerapkan jemput bola ke Kampus II guna melakukan seleksi disana. Ihwal pemadatan kelas, salah satu peserta, Aris Riyanto, mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab (PBA) tidak terlalu merisaukannya. Apalagi pemadatan itu tidak akan mengganggu jadwal kuliahnya. “Setahu saya, kita milih sendiri waktunya, jadi gak ganggu makul,” tegas Aris saat dihubungi kru LPM Al-Mizan lewat Whatsapp. Sebelumnya UPB juga mengimbau agar peserta tidak mengambil jadwal yang berbenturan dengan kuliahnya.
Mahasiswa lain dari Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) yang lolos seleksi, Dian Paramesty mengaku senang dan tidak menyangka dirinya bakal lolos seleksi. Mengenai pemadatan, Dian tak mempermasalahkannya. “Ya selama teman-teman bisa mengatur jadwalnya sih ngga masalah menurutku,” ujarnya. Bagi Nur Kholis hal itu tidak masalah, karena nanti bisa langsung dikonsultasikan dengan pembimbing..
Adapun hingga saat ini, ada 16 mahasiswa yang mengikuti seleksi kelas percakapan Bahasa Arab, dan semua lolos. Sedangkan dari Kelas Percakapan Bahasa Inggris ada 23 mahasiswa dan nanti yang lolos sekitar 12. Kemudian, Kelas Menulis Bahasa Arab ada 15 mahasiswa lolos, Bahasa Inggris ada 13. Tes Kemampuan Bahasa, baik Arab maupun Inggris ada 11 mahasiswa. Debat Bahasa Arab 10 mahasiswa, Bahasa Inggris 8 mahasiswa.
Jumlah mahasiswa per kelas sejatinya 10 orang. Namun karena kemampuan pendaftar yang bagus, maka ada yang melebihi kuota. “Ada yang kami loloskan semua diantara kelas itu. Karena waktu seleksi tidak begitu mengkhawatirkan,” pungkas Nur Kholis.
Reporter: ars/uf