Judul Buku : BLINK – Kemampuan Berpikir Tanpa Berpikir
Pengarang : Malcolm Gladwell
Penerjemah : Alex Tri Kantjono W
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama : Juni 2015
Tebal : 316 halaman
ISBN : 978-979-22-1472-7
Buku ini berkisah tentang proses berpikir mengambil keputusan secara cepat dan tepat yang dilakukan hanya dalam hitungan dua detik pertama. Dengan menggunakan kemampuan bawah sadar kita yang sebenarnya melawan pikiran yang lazim dalam dunia keilmuan sekarang. Saat ini, kita dituntut untuk bisa menjelaskan segala sesuatu berdasarkan bukti, bukan hanya opini, apalagi sekedar intuisi atau perasaan. Tapi buku ini menjelaskan bahwa intuisi terkadang menjelaskan sesuatu jauh lebih banyak dan lebih tepat dengan waktu yang sangat singkat untuk dapat mengetahui suatu kebenaran. Blink adalah sebuah buku tentang dua detik pertama itu.
Tugas pertama blink adalah meyakinkan sebuah fakta sederhana bahwa keputusan yang dibuat dalam sekejap bisa sama baik dengan keputusan yang hati-hati dan direnungkan lama sekali. Otak kita menggunakan dua strategi sangat berbeda untuk memahami situasi yang pertama adalah yang sudah lama akrab dengan kita. Strategi belajar dengan sadar. Kita memikirkan yang telah kita pelajari dan akhirnya kita memperoleh jawaban nya. Strategi ini sesuai nalar dan pasti. Namun kerjanya lambat dan memerlukan banyak informasi. Ternyata ada setrategi kedua, Kerja nya jauh lebih cepat.
Meskipun begitu cara ini mempunyai kekurangan, karena kerjanya setidaknya pada permulaan semua nya berlangsung di bawah sadar, ia mengirim pesan-pesannya melalui jalan tak langsung dan tak lazim, misalnya melalui kelenjar-kelenjar keringat di telapak tangan. Beginilah cara kerja otak ketika otak mencapai kesimpulan tanpa langsung memberitahu kita bahwa kesimpulan telah di peroleh. (hlm 9-10).
Akan tetapi, ia bisa keliru, dan tidak selalu menyiratkan “kebenaran” tentang suatu situasi. Ia bisa ngawur, menyesatkan dan lumpuh. Reaksi-reaksi naluriah kita sering harus bersaing dengan segala macam hasrat, emosi dan sentimen lain. Jadi, kapan kita harus mempercayai naluri kita, dan kapan kita harus waspada karena nya? Menjawab pertanyaan tersebut merupakan tugas kedua yang diemban oleh Blink. Ketika kemampuan pemahaman cepat kita menyimpang, penyimpangan itu terjadi karna seperangkat alasan tertentu dan konsisten, dan alasan-alasan itu dapat dicari serta dipahami.
Tugas ketiga dan paling penting dari buku ini adalah meyakinkan kita bahwa kesimpulan sekejap (snap judgment) dan penangkapan kesan pertama dapat dilatih serta dikendalikan. Tetapi bukankah semua itu muncul tanpa diundang dari pikiran bawah sadar kita? Dapatkah reaksi misterius macam itu dikendalikan? Sesungguhnya itu bisa. Sebagaimana kita bisa mengajar diri sendiri cara berpikir secara nalar dan sengaja, kita juga dapat mengajar diri kita sendiri cara membuat kesimpulan sekejap.
Dalam Blink kita akan berjumpa dengan beberapa tokoh seperti dokter, jendral, pelatih, perancang produk, pemusik, aktor, penjual mobil, dan banyak lagi, yang semuanya ahli dalam bidangnya masing-masing, dan merasa bahwa keberhasilan mereka, setidaknya sebagian, terwujud berkat tahap-tahap yang telah mereka jalani untuk membentuk, mengelola, dan melatih reaksi-reaksi bawah sadar mereka. (hlm 14-16).
Buku ini berisi kisah dari berbagai orang yang dapat membuat kita semua mengerti dan dapat belajar mengenai rahasia di balik pintu bawah sadar kita, serta manfaat dari kemampuan tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari. Kemampuan untuk mengetahui, dalam dua detik pertama itu bukan bakat yang secara ajaib hanya diberikan kepada beberapa orang beruntung, tetapi itu adalah kemampuan yang dapat kita tumbuhkan melalui usaha kita sendiri.
Buku ini diperkaya dengan aneka kasus yang aktual dan menarik untuk memperjelas konsep-konsep yang telah dibentangkan. Dan dengan gaya bahasa yang mengalir, buku the power of thinking without thinking ini mampu menghadirkan suatu proses berpikir mengambil keputusan dengan tepat. Malcolm Gladwell juga memperkuat bukunya dengan berbagai jenis riset. Namun sayangnya, menurut saya riset yang dikemukakan terlalu banyak hingga saya merasa hanya membaca hasil riset saja. Seringkali maksud pesannya itu-itu aja yang hanya dibungkus dengan cerita dan opini yang berbeda.
Blink sangat cocok bagi kalangan mahasiswa, dosen juga orang dewasa lainnya, karena pembahasannya yang tinggi dan tata bahasa nya yang cukup baku. Setelah tuntas membaca buku ini tiba-tiba seperti dihadapkan pada sebuah renungan yang meragukan terkait apakah selama ini kita telah benar-benar berpikir? Atau perasaan seperti sering mengalami manfaat dari pikiran bawah sadar yang kemudian dikesampingkan karena keraguan dan kurang nya bukti yang ada. Buku ini sangat bermanfaat bagi Anda yang sering meragukan berbagai keputusan yang dapat kalian ambil.