Ribuan mahasiswa baru memberikan donasi untuk pembangunan Masjid IAIN Pekalongan. Galang dana donasi tersebut dilakukan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (DEMA I) yang berlangsung selama satu minggu pasca acara Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan (PBAK) 2020.
“Pengumpulan itu selama tujuh hari dimulai pasca PBAK, dari tanggal 10 sampai tanggal 17,” ujar Hanifudin, Steering Committee PBAK 2020.
Hanif juga menjelaskan dalam waktu satu minggu tersebut, total donasi yang terkumpul untuk pembangunan Masjid IAIN Pekalongan sejumlah Rp. 11.510.000,-. Seluruh hasil donasi dari mahasiwa baru tersebut sudah disalurkan kepada panitia pembangunan masjid yang terdiri dari alumni dan Paguyuban Orang Tua Mahasiswa (Pagoma) IAIN Pekalongan, yang disaksikan langsung oleh Rektor dan Wakil Rektor 2 (9/10).
Ahmad Wahib Maulana, Ketua DEMA I mengatakan bahwa donasi pembangunan masjid ini bersifat sukarela. Mahasiswa baru sangat antusias untuk berdonasi, sampai ada mahasiswa baru yang datang ke kantor DEMA I untuk memberikan donasi karena tidak mempunyai rekening.
“Ini merupakan keinginan kami (DEMA I), dimana dalam PBAK 2020 ini ada suatu gerakan sosial”, terang Wahib.
Fathiya Rahma Setyawidi jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir salah satu mahasiswa baru yang ikut berdonasi merasa gerakan sosial ini suatu hal yang positif. “Itu kan untuk masjid, masjidkan untuk beribadah nggak cuma kita saja yang menempati, tapi semua orang. Berkelangsungan bukan buat diri sendiri, tapi buat Mahasiswa.” Jelasnya.
Ketua panitia pembangunan masjid IAIN Pekalongan Achmad Djaiz, menyampaikan syukur alhamdulillah mahasiswa peduli terhadap pembangunan Masjid IAIN Pekalongan, yang akan dibangun di Kampus 2. “Di sana di kampus dua belum ada tempat ibadah yang representatif, maka dari itu kami (baca: Alumni dan Pagoma) berusaha membangunkan masjid dari swadaya masyarakat,” ungkap Djaiz.
Djaiz juga mejelaskan saat kami hubungi via telfon, untuk panitia pembangunan masjid ini semuanya memang dari luar struktural lembaga IAIN Pekalongan.
“Hal ini dimaksudkan agar tidak ada hal yang mengganjal dari lembaga IAIN itu sendiri, saya juga selaku pengurus alumni IAIN Pekalongan mohon doa restu kepada mahasiswa, supaya bisa memberikan tempat yang representatif untuk ibadah,” tandasnya.