Meski IAIN Pekalongan telah memasuki masa liburan, Komisi Pengawas Pemilu Mahasiswa (KP2M) justru melangsungkan Pemilihan Perwakil Mahasiswa (Pemilwa) untuk Senat Mahasiswa Institut maupun Fakultas pada Selasa (8/1). Menurut Ketua KP2M, Raden Mas Aulia Asfahani mengatakan, pemilwa diadakan pada saat liburan kuliah karena KP2M baru dibentuk pada akhir Desember 2018.
“Sebenarnya dari DEMA (Dewan Mahasiswa) dan kampus sudah disuruh awal Desember. Cuma dari DEMAnya sendiri mungkin karena sibuk jadi KP2M baru dibentuk akhir Desember. Saya lihat waktu buat persiapan KP2M mepet, terus akhirnya ya dimepet-mepetin dan akhir Januari sudah kelar semua,” ujar Aulia.
Calon anggota Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Keguruan Islam (SEMA FTKI) Arifah Ulfah Zuhairoh dari partai DPMI memaparkan, seharusnya Pemilwa dilaksanakan sebelum liburan kuliah karena untuk mencari Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada masa liburan susah.
“Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya mungkin ini yang paling kurang, pelaksanaannya mundur, harusnya kan sebelum libur. Cari DPT pada saat libur itu sulit banget. Ini juga jumlah DPTnya hanya seribuan sedangkan jumlah mahasiswa kan lebih dari itu selain itu sosialisasinya juga kurang,” ucap Arifah yang juga mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab.
Zamia Choirunnisa, mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan berpendapat lain, baginya, pemilwa yang dilaksanakan saat liburan kuliah justru bagus karena tidak mengganggu aktivitas perkuliahan.
Selain pelaksanaan pemilwa yang dinilai kurang tepat, Arifah menilai, kampanye para partai kurang efektif walaupun terlaksana pada tanggal 5-6 Januari. Pasalnya hal itu hanya dilakukan melalui media sosial dan tempat yang sering dilalui oleh mahasiswa seperti mading dan tanpa adanya orasi. Baginya, KP2M seharusnya mengadakan orasi untuk partai yang ingin menyampaikan visi dan misinya. “Seperti pas waktu 2016 kampanye kan dilakukan sebelum libur kuliah dan melakukan orasi,” ujarnya.
Ketua KP2M berpendapat lain, menurutnya Pemilwa sedari dulu tidak pernah ada orasi di setiap masa kampanye. “Kalau masalah seperti orasi kurang tahu ya, soalnya sepengetahuan saya dari dulu tidak ada orasi kayaknya. Cuma dari dulu ya kampanyenya lewat media sosial dan nempel-nempel di madding aja,” kata Aulia
Pemilwa ini diikuti oleh sembilan partai dari berbagai organisasi seperti Himpunan Jurusan Mahasiswa (HMJ), Dewan Mahasiswa Fakultas maupun Institut, serta organisasi intra dan ekstra kampus. Sembilan partai itu adalah Masiver, Forden, Kita, PDMI, PPMBS, DPMI, Harum, dan PSMS.