lpmalmizan.com, Pekalongan – Sebelum membersihkan Kali Bremi yang penuh dengan eceng gondok dan sampah, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pekalongan memanfaatkannya untuk melakukan sosialisasi pemilu warga dekat Jembatan Kali Bremi, Pasirsari, Kecamatan Pekalongan Barat, pada Jumat (8/3). Fajar Randi Yogananda menjelaskan, tujuannya untuk mendekatkan pemilih dalam memberikan edukasi terkait pemilihan umum yang akan digelar sebulan lagi. Komisioner KPU tidak sendirian, dia bersama Relawan Demokrasi, sekaligus menggandeng Komunitas Sapu Lidi Kota Pekalongan ikut menyukseskan sosialisasi tersebut.
Fajar menerangkan, sosialisasi bersama Relawan Demokrasi yang jumlahnya 11 basis, termasuk basis komunitas, tujuannya untuk mendekatkan kepada pemilih berbasis komunitas, seperti komunitas peduli lingkungan. “Tujuannya agar kita menjalin relasi dengan komunitas, termasuk komunitas peduli lingkungan,” ungkap Fajar. Melalui kesempatan itu, ia menerangkan bagaimana tata cara jadi pemilih dan jenis-jenis pemilih. “Pemilih, selain DPT, ada DPTb (Daftar Pemilih Tambahan). Itu bagi yang tidak terdaftar di DPT,” ujarnya.
Fajar melanjutkan, selain DPT dan DPTb, terdapat pula Daftar Pemilih Khusus, yaitu apabila seseorang yang belum memiliki E-KTP, tapi yang bersangkutan belum terdaftar di DPT. Maka ia tetap bisa memilih, namun sesuai dengan KTP-nya, hanya dibedakan waktu memilihnya, yaitu pukul 12.00-13.00 WIB dengan memerhatikan sisa surat suara di TPS.
Selepas sosialisasi, KPU beserta relawan demokrasi, komunitas Sapu Lidi, Dinas Lingkungan Hidup, BPBD Kota Pekalongan, serta masyarakat sekitar gotong royong membersihkan Kali Bremi. Sementara itu, Ketua Komunitas Sapu Lidi, Diko Handono menilai kegiatan ini positif dan unik. Karena biasanya sosialisasi pemilu dilakukan di ruangan, ini justru di dekat kali. “Ini unik, biasanya sosialisasi di gedung, ini dialihkan di dekat sungai,” tutur Diko.
Diko berharap, dengan dibantu KPU, warga, hingga BPBD, Kali Bremi bisa bersih kembali. Buntutnya nanti tidak menimbulkan banjir. “Agar Kali Bremi ini bersih dari eceng gondok dan sampah, sehingga aliran sungai bisa mengalir dan tidak meluap ketika musim hujan,” pungkasnya.