lpmalmizan.com – Komisi Pemilihan Perwakilan Mahasiswa (KP2M) laksanakan pemilihan perwakilan mahasiswa (Pemilwa) UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan diadakan secara online, Minggu (11/12). Penggunaan sistem e-voting berdasarkan permintaan dari Muhlisin selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama. E-voting dapat diakses melalui web dan login menggunakan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) dan password Sikadu.
Rico Deanova selaku Ketua Komisi Pemilihan Perwakilan Mahasiswa (KP2M) memaparkan bahwa penggunaan e-voting dianggap lebih efisien, transparan, dan bebas dari kecurangan. Dalam prosesnya, mahasiswa hanya dapat memilih satu kali. E-voting juga dapat meminimalisir adanya jumlah sampah akibat dari Pemilwa ini, seperti sampah bekas surat suara. Bukan hanya itu saja, menurut Rico partisipasi mahasiswa lebih banyak daripada Pemilwa yang dilakukan secara offline.
“Permintaan dari pak warek III, ya meminta untuk sistem pemilihannya tetep e-voting. Kalau sistem e-voting itukan lebih efisien, akuntable juga. Jadi tidak ada kecurangan, transparan juga,” jelas Rico.
Pernyataan tersebut didukung oleh keterangan dari Muhammad Bagus selaku Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Perwakilan Mahasiswa (P4M) bahwa pemilihan secara online lebih banyak melibatkan partisipan. Hal tersebut dilihat dari tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, Pemilwa dengan menggunakan e-voting juga dapat menekan biaya yang dikeluarkan seperti biaya untuk bilik suara dan kertas suara.
“Waktu itu kita ada rapat sama jajaran warek, rektor dan wadek-wadek, itupun lebih setuju secara online karena untuk partisipasinya jauh lebih banyak dan lebih praktis gitu untuk sistem e-voting,” kata Muhammad Bagus.
Terdapat beberapa kendala saat proses pemilihan dengan menggunakan e-voting ini. Terjadi server down ketika waktu voting masih berjalan. Bukan hanya mahasiswa umum saja, pihak KP2M pun sempat tidak dapat mengaksesnya.
Umu Salamah sebagai salah satu mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) semester 5 mengungkapkan bahwa pemilihan yang dilakukan secara online memberikan banyak kemudahan. Namun, euforia pemilihan menjadi berkurang. Ia juga sempat mengalami kendala saat proses e-voting sebab belum memahami sistem e-voting ini. Umu Salamah berharap Pemilwa tahun depan dapat dilakukan secara langsung.
“Mempermudah, bisa diakses dimanapun dan kapanpun. Tapi kayak kurang rame. Tidak ada sensasinya. Biasanya kan kalau pemilihan ada rame-ramenya. Harapannya pemilihan selanjutnya bisa dilakukan secara langsung walaupun agak ribet tapikan ada rasanya dan lebih terkesan,” ujarnya.
Penulis: Alifatul Qaidah
Tim Liputan: Cici Hanani, Sholikhul, Lulu Salsabilah, Titania Candra, Dewi Lutfiyani
Editor: Aisa Khumairoh