Menjadi aktivis, bukanlah penghalang bagi setiap mahasiswa untuk menjadi lulusan terbaik. (7/5)
Hal itu dibuktikan oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Perbankan Syariah (PBS), Muhammad Yusuf. Mahasiswa yang akrab disapa Yusuf ini berhasil menjadi wisudawan terbaik pada gelaran wisuda sarjana ke-45 UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, dengan capaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,99. Yusuf tidak pernah menyangka akan memperoleh IPK tertinggi. Menurutnya, Ia hanya berusaha memaksimalkan kuliah dengan kesibukannya berorganisasi, dan kerja part time.
Yusuf, yang juga salah seorang mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi ini adalah mahasiswa yang aktif berorganisasi. Selain kuliah, Yusuf juga mengikuti banyak organisasi seperti
Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) dari tahun 2020 – 2021. Dimana di tahun kedua, tahun 2021, dirinya menjabat sebagai ketua dari organisasi tersebut. Selain itu, Ia juga mengikuti banyak sekali organisasi eksternal kampus yang salah satunya yaitu PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia).
Selain aktif dalam organisasi, Mahasiswa kelahiran kota Pekalongan ini juga merupakan mahasiswa yang mempunyai banyak prestasi. Hal ini terlihat ketika dirinya banyak menyabet kejuaraan Karya Tulis Ilmiah (KTI) baik di universitasnya hingga tingkat nasional. Namun, disela-sela kesibukannya kuliah dan berorganisasi, Ia masih menyempatkan waktu untuk mengambil kerja part-time di sebuah warung Lamongan dari sore hingga tengah malam. Ia selalu konsisten dan semangat menjalani aktivitas sehari-harinya.
Menurutnya, Konsisten adalah salah satu hal yang harus dimiliki oleh mahasiswa. Karena dalam perkuliahan pasti ada tantangan dan rintangan. “Kita itu harus konsisten. Karena yang namanya kuliah itu pasti ada tantangan dan rintangan. Ya, yang namanya kuliah itu kan naik turun”. Katanya ketika di wawancarai saat acara wisuda berakhir.
“Konsisten itu bisa dalam bentuk semangat, prestasi, ataupun kerja sama. Kalau kita ngga konsisten itu bakal susah jadinya, artinya konsisten itu adalah hal yang bisa timbul dari usaha kita sendiri. Selain itu, Kita jangan lupakan orang tua kita, sering-seringlah kirim doa untuk orang tua sehabis solat. Biar diberi kelancaran dan kemudahan dalam menjalani semuanya. Yang terakhir, Tetaplah belajar, kalaupun kita sudah merasa paling tau, mempunyai ilmu, akan tetapi kita tidak boleh sombong, seakan-akan kita bisa langsung memberikan manfaat. Harus tetap konsisten dan giat belajar, kalau kita sudah tahu ya tetap harus belajar. Kemudian setelah itu, kita pasrahkan semuanya kepada Allah SWT” Tuturnya.
Ilham dan Kustinah, orang tua dari Yusuf, mengaku sangat bahagia dan bersyukur atas pencapaian yang telah didapatkan oleh anaknya. “Perasaan e sebagai orang tua ya mestine bungah, Alhamdulillah.. Ngga nyangka juga kalau dia bakal jadi wisudawan terbaik”. Kata beliau saat diwawancarai di gedung Fuad. “Yusuf ini orangnya juga terbuka sama orang tua, sebagai orang tua ya kita selalu mendukung anak kita salah satunya dengan mendoakannya dan Alhamdulillah sekarang Allah mengijabahi doa kita”. Imbuh beliau.
Penulis: Sirli Amry
Tim liputan: Fahry Setiawan, Putik, Titania Candra
Editor: Nadilah