lpmalmizan.com – Keterlambatan informasi Pemilihan Wakil Mahasiswa (Pemilwa) berujung pada tak digunakannya hak suara mahasiswa saat pemilihan berlangsung pada MInggu (11/12) melalui E-voting. Mahasiswa mengaku tidak mengetahui adanya Pemilwa sejak kampanye hingga pelaksanaan.
Seperti yang disampaikan oleh Risqi, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI),
“Kita ngga tahu kalau ada kampanye Pemilwa, kapan dan dimananya. Mungkin informasinya ada di instagram, tapi ngga semua mahasiswa follow akunnya,” tuturnya saat diwawancarai.
Menurut penuturan M. Bagus selaku ketua Panitia Pengawasan Pemilihan Perwakilan Mahasiswa (P4M), kurangnya informasi ini terjadi karena tidak meratanya kampanye dari pihak partai. Selain itu, bisa juga disebabkan karena partai-partai dalam Pemilwa kurang merangkul mahasiswa baru, karena setiap partai memiliki target masing-masing.
“Menurut saya ,mungkin dari partainya sendiri kurang bisa merangkul mabanya karena setiap partai mempunyai target sendiri,“ terangnya.
Meski begitu, ada juga mahasiswa yang sudah mengetahui pelaksanaan Pemilwa namun tak gunakan hak suara karena tidak mengenal calon-calon wakil mahasiswa.
“Tahu kalau bakal ada Pemilwa, tapi ngga tahu harus milih siapa karena ngga ada yang aku kenal,“ ujar Alifah, mahasiswa Fakultas Syariah (Fasya).
Pernyataan ini juga disetujui oleh Daniyal, mahasiswa FEBI bahwa jarak antara hari kampanye dengan hari pemilihan terlalu singkat, dan mahasiswa juga belum tahu betul tentang para calon.
“Masa iya sebesar universitas, jarak kampanye dengan hari pemilihan cuma 2 hari. Mahasiswa juga belum tahu seluk beluk para calon,“ terangnya.
Pemilwa ini merupakan even demokrasi mahasiswa untuk memilih perwakilan dari mahasiswa tingkat universitas maupun fakultas dalam wadah Sema Universitas (Sema U) dan Sema Fakultas (Sema F). Dimana Pemilwa ini menentukan Ketua Dema Universitas (Dema U) dan Dema Fakultas (Dema F) periode 2023, serta pengurus partai mahasiswa atau gabungan partai mahasiswa pengusung.
Pemilwa ini diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Perwakilan Mahasiswa (KP2M) dan dibantu oleh Panitia Pengawas Pemilihan Perwakilan Mahasiswa (P4M). Pemilwa tahun ini diselenggarakan melalu E-Voting atau via online yang bisa diakses oleh mahasiswa menggunakan NIM dan password Sikadu. Namun mahasiswa menyampaikan bahwa ada kendala dalam E-Voting ini, yaitu website yang tidak bisa dibuka di beberapa hp mahasiswa.
“Pengumuman pemilihan dimulai jam 8 sampai jam 4 sore, tapi aku buka E-voting udah ditutup pada jam 8 lebih 43 menit,” tutur Anam yang merupakan mahasiswa FEBI.
Mahasiswa berharap untuk kedepannya, menjelang Pemilwa, kampanye dilakukan secara offline. persebaran informasinya juga bisa melalui media seperti madding, ataupun pamflet. Sehingga informasi Pemilwa ini bisa dijangkau lebih banyak mahasiswa, dan mereka bisa memberikan hak suaranya. Kemudian, penyebaran informasi melalui media sosial juga bisa lebih ditingkatkan dan diluaskan lagi dalam menjangkau mahasiswa.
“Sarannya untuk hal penyampaian kandidat atau kampanye lebih di ekspos agar semua mahasiswa bisa mengetahui, salah satu caranya selain melalui media sosial dengan menyebar pamflet ataupun poster di lingkungan kampus,” ujar Risqi kembali.
Daniyal juga kembali menyampaikan agar kedepannya bisa dilakukan perpanjangan waktu untuk kampanye Pemilwa.
“Sarannya sih masa kampanye diperpanjang, terus kasih kesempatan para calon untuk memaparkan visi misi. Visi misi ini juga menentukan apakah layak untuk dipilih. Terus sosialisasi Pemilwa juga diperbanyak,“ tuturnya.
Penulis : Lulu Salsabilah
Tim Liputan : Cici Hanani, Sholikhul, Lulu Salsabilah, Titania Candra, Dewi Lutfiyani, Alifah
Editor : Erna Hidayah