Kartini

Pikirmu selaksa tombak, tajam dan menikam

Sedang hati mu semegah kasih di lantik malam

Jadikan siang silau bersimpuh sembunyikan malu.

Kau  selayak selendang muda melambai ayu,

Meliuk, mencecar angin menyibak tanah,

Bangun enggan terinjak.

Suara tak lebih nyaring dari jejak tapak perjuanganmu

Sutra tak lebih lembut dari elok luhur kasihmu.

Engkau tuli, bisu , bahkan cacat untuk mengikuti remehan kepada puan.

Hentikan tengadah mereka yang acuh pada kuasa.

Mantra penikam kebodohan, lanyah rupa bacaan pengetahuan.

Pemberedelan ketidaksetaraan,

Dibungkam pada jiwa yang tak mau padam

Puan,

Tuan tak lagi menjadi majikan

Sedang puan diam dalam pangkuan.

Kini puan berjalan layak sampan bermesra badai,

Kecil  jadikan ia yang berani menuai berkat.

Terimakasih,

Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat.