lpmalmizan.com – Rektor IAIN Pekalongan Zaenal Mustakim melakukan acara wisuda secara virtual melalui aplikasi zoom. Acara ini mengusung tema “Membangun Solidaritas Sosial Berbasis Agama dan Sains di Era Covid 19” (19/8/2021).
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Maghfur mengungkapkan bahwa wisuda merupakan momen yang berharga, momen yang tidak akan pernah terlupakan oleh seseorang, dan merupakan bukti bahwa seseorang telah menjalankan pendidikan dengan baik. Tidak semua orang bisa merasakan wisuda dan bisa merasakan bangku kuliah. Nikmat ini wajib disyukuri. Wisuda online di tengah-tengah pandemi merupakan sebuah anugerah. Di saat saudara-saudara kita sedang berjuang untuk hidup dan melawan covid-19. Kita masih diberi kesehatan dan kesempatan. Menghindari mudharat lebih utama, mencegah penyebaran covid menjadi prioritas dan sebagai bentuk solidaritas kita sebagai umat beragama.
Kegiatan wisuda magister yang ke-13 dan wisuda sarjana yang ke-41 terdiri dari 255 laki-laki dan 593 perempuan. Pada progam pascasarjana terdapat 45 wisudawan dengan predikat cum laude sebanyak 15 orang, sangat memuaskan 22 orang, dan memuaskan sebanyak 8 orang. Sementara pada program sarjana terdapat 803 wisudawan dengan predikat cum laude sebanyak 474 orang, sangat memuaskan 312 orang, memuaskan sebanyak 16 orang, serta predikat baik ada 1 orang. Wisudawan terbaik di tingkat institut diperoleh oleh fakultas syariah jurusan Hukum Keluarga Islam atas nama Imaro Sidqi dengan indekas prestasi kumulatif 3,92.
Wisuda di mulai pukul 08:30 WIB dan berakhir hingga pukul 12:00 WIB. Gladi telah dilakukan sebelum diadakannya wisuda. Tim Al-Mizan mewawancarai beberapa wisudawan, salah satunya adalah Lailatul Maghfiroh program studi PBA. Lailatul menyebutkan bahwa wisuda offline lebih efektif daripada online. Karena wisuda online butuh persiapan yang matang. Terdapat kendala seperti tiba-tiba keluar dari Zoom. Ada juga mahasiswa yang daerahnya sedang mengalami pemadaman listrik sehingga tidak bisa mengikuti rangkaian wisuda dari awal hingga akhir.
“Menurut saya pribadi, wisuda online kurang efektif karena banyak kendala terutama pada gangguan sinyal. Contoh kecilnya seperti suara Host yang tersendat-sendat, foto ada yang tidak terpampang di layar, dan sebagainya. Jadi lebih efektif wisuda offline, juga bisa rahat ketemu sama teman-teman,” ujar Wirda Kumala.
Zaenal Mustakim mengungkapkan bahwa IAIN Pekalongan sebagai perguruan tinggi keagamaan Islam yang mengusung tagline spirituality, scientific, entrepreneurship dan nasionality sangat mengharapkan lulusan yang unggul, berkarakter ke-Indonesia-an, mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Editor: Siti Nureliza