Segenap civitas akademika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan bergerak membantu para korban rob di Pekalongan Utara pada Jum’at (25/5). Hal itu terbukti dengan didirikannya posko IAIN Pekalongan peduli korban rob di dua tempat, yakni di jl. Kutilang no. 123, Panjang Wetan dan di jl. Yudha Bhakti no 80A, Medono, Pekalongan.
Adapun di jl.Kutilang merupakan posko untuk pendistribusian bantuan, baik bantuan materil maupun non materil. Sedangkan di jl. Yudha Bhakti merupakan posko untuk dapur umum. Sejauh ini, menurut Muhslisin selaku Wakil Rektor I, IAIN Pekalongan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPD) dalam mendistribusikan bantuannya agar tidak terjadi tumpang tindih dan agar tepat sasaran. Koordinasi dalam penyalurannya pun tidak asal-asalan karena sebelumnya sudah dilakukan pemetaan wilayah oleh tim IAIN Pekalongan yang bertujuan agar bantuan merata.
Selain itu, sasaran korban rob yang menjadi prioritas IAIN Pekalongan yaitu wilayah yang memang paling dekat dekat dengan kampus dan yang belum terpikirkan oleh pihak lain. Bantuan yang disalurkan kepada korban rob dimulai sejak pertama terjadi rob pada hari rabu (23/5), namun belum begitu maksimal.
Muhlisin, terkait dengan durasi lamanya pendistribusian bantuan, mengungkapkan bahwa IAIN Pekalongan belum bisa memastikan sampai kapan posko ini akan berlangsung dalam menyalurkan bantuan. “Kalo robnya cukup panjang ya nanti kita schedul-kan sesuai dengan tahapan-tahapan dan sesuai kemampuan kita. Yang jelas kita akan memobilisir semua kekuatan-kekuatan,” papar Wakil Rektor I.
Tak lupa, Muhlisin mengatakan bahwa rob ini merupakan siklus rutin dan merupkan ujian dari Allah sehingga bisa selalu berkoordinasi dengan kampus sehingga pihak kampus bisa membantu. “Bantuan kampus ini juga merupakan bagian dari pengabdian masyarakat sebagai salah satu poin Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujarnya.
“Saya berharap masyarakat yang terkena rob selalu berpikiran positif. Masyarakat diharapkan bisa menata kembali lingkungannya, karena rob ini sunnatullah, tapi sepanjang tidak memakan korban ya harus disyukuri,” harap Muslih.