Lpmalmizan.com – IAIN Pekalongan adakan Sidang Senat Terbuka dalam rangka Wisuda Magister ke-8, Sarjana ke-36, dan Diploma Tiga ke-22 pada Sabtu (6/10) di Sahid Internasional Convention Centre (SICC) Pekalongan, dengan tema memperkokoh peran IAIN Pekalongan dalam menyiapkan generasi milenial yang berkarakter Islam moderat di era revolusi industri 4.0.
Jika pada periode pertama 2018, IAIN Pekalongan mewisuda 646 lulusan, pada Wisuda ke-2 periode 2018 meningkat menjadi 699 lulusan. Perinciannya, 24 lulusan S1 Hukum Keluarga Islam, 11 lulusan S1 Hukum Ekonomi Syariah, 243 lulusan S1 Pendidikan Agama Islam, 42 lulusan S1 Pendidikan Bahasa Arab, 43 lulusan S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 24 lulusan S1 Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 14 lulusan S1 Ilmu Alqur’an Tafsir, 2 lulusan S1 Tassawuf Psikoterapi, 7 lulusan S1 Ilmu Hadist, 23 lulusan S1 Bimbingan Penyuluhan Islam, 1 lulusan S1 Komunikasi dan Penyiaran Islam, 168 lulusan S1 Ekonomi Syariah, 77 lulusan D3 Perbankan Syariah, 2 lulusan S2 Hukum Keluarga, serta 18 lulusan S2 Pendidikan Agama Islam.
Euforia wisuda tidak hanya dirasakan oleh para wisudawan. Israwati, salah satu orangtua dari mahasiswa ikut merasakan kegembiraan karena dapat meluluskan anaknya di jenjang Perguruan Tinggi. “Berangkat dari Pekajangan jam setengah 6 pagi mba,” ujarnya.
Selain itu, Zida Amalia, mahasiswa semester 3 Bimbingan dan Penyuluhan Islam pun sangat antusias. Pasalnya, ia menjadi pedangang dadakan dalam wisuda dengan omset yang lumayan bagi kantong mahasiswa. “Seneng mba, cuma bayar uang kebersihan 10 ribu rupiah,” ujar Zida.
Dalam sambutannya, Ade Dedi Rohayana, Rektor IAIN Pekalongan menyampaikan beberapa pesan untuk para wisudawan. Salah satunya wisudawan diharapkan tidak mudah puas dengan apa yang telah diperoleh. “Jangan pernah puas dengan apa yang didapatkan sekarang. Gali terus ilmu pengetahuan sebanyak dan sedalam-dalamnya. Ingatlah pesan Nabi Agung kita, yang berarti carilah ilmu dari kandungan hingga liang lahat,” Ujarnya.
Namun, Ayu Rahmawati, wisudawan S1 Pendidikan Bahasa Arab, mengaku belum berpikir untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Ia hanya berorientasi untuk bekerja dan menyalurkan ilmunya kepada masyarakat. “Kalau S2 sih belum tahu nanti, tergantung situasi dan kondisi,” ujar Ayu.
Dalam kesempatan ini, Saelany Mahfudz Wali Kota Pekalongan, berhalangan hadir karena ada roadshow KPK di Lapangan Mataram, Kota Pekalongan. Ia menyampaikan salamnya untuk para wisuda melalui Soekarno, Staf Ahli Hukum dan Politik Kota Pekalongan. “Untuk para wisudawan semoga sukses dan tercapai cita-citanya,” ujar Soekarno.
Ayu Rahmawati menegaskan acara Wisuda ke-2 periode 2018 berjalan lancar. Namun, pembagian konsumsi diakhir acara menyebabkan para wisudawan kehausan. “Alhamdulillah lancar Mba, fasilitas yang diberikan kampus juga cukup baik. Cuma pembagian konsumsinya kan pas akhir acara, jadi yang di dalam itu kehausan dan kelaparan, mau keluar cari minum dan makan kan tidak enak,” ujar Ayu. Ia berharap untuk wisuda yang akan datang pihak panitia memikirkan terkait konsumsi untuk para wisudawan.