Tahukan kalian banyak orang di luar sana yang makmur hidupnya, namun mereka hanya lulusan SMA, SMK, bahkan SMP. Mereka tidak sekolah tinggi, tidak tahu rasanya dicaci maki dosen, dikejar dateline tugas, apalagi tugas akhir macam skripsi. Serta sebaliknya, banyak yang lulusan S1, S2 bahkan S campur, eh itu ‘es’ (lupakan). Banyak yang lulusan sarjana justru menjadi pengangguran, atau bahkan bekerja, namun dengan gaji yang pas-pasan. Setelah saya membaca artikel yang di tulis Yodhia Antariksa, menjelaskan semua hal yang telah saya paparkan itu, semua terjadi karena gengsi.
Gengsi, gengsi itu sebenarnya apa sih? Menurut kamus besar bahasa Indonesia gengsi sendiri artinya, kehormatan dan pengaruh, harga diri, serta martabat. Bisa diambil kesimpulan gengi adalah suatu hal yang berkaitan dengan harga diri, misal orang yang sekolah tinggi dan bergelar sarjana pasti tidak mau kerja sebagai tukang bakso, jualan asongan, bahkan jadi pedagang keliling. Beda dengan mereka yang yang lulusan sekolah menengah, mau apa yang dipamerkan lah memang sekolah tidak tinggi jadi ya menerima apa saja pekerjaan yang ada asal halal, dan mereka tekun, tidak rikuh menjalaninya itu yang membuat mereka sukses dan makmur. Kali ini saya mencoba untuk memberikan beberapa saran untuk kita menghilangkan gengsi, agar hidup kita lebih bergengsi. Terkhusus untuk kita nih, calon-calon sarjana muda sang agen perubahan.
Hilangkan malu dan cobalah hal baru
Malu, kadang itu yang membuat banyak orang terlalu nyaman pada zona nya masing-masing, “lah aku kan udah enak kok seperti ini, digaji setiap bulan ngapain harus mencoba hal lain” nah hal seperti ini yang akhirnya kita tidak bisa berkembang karena kita sudah terlalu pasrah dengan apa yang sudah kita punya, tetapi keinginan kita lebih dari itu. Tidak ada salahnya mencoba hal baru selagi itu positif kenapa tidak? Karena hidup ini kejam kawan, kamu diam, dunia akan meinggalkanmu jauh tanpa rasa kasihan. Seperti di agama kita ajarkan, Barang siapa yang ingin merubah suatu kaum, ya hanya kaum itu yang bisa merubahnya. Tentu dengan disertai doa pastinya.
Manfaatkan kesempatan yang ada
Sering kan kita mendengar kesempatan itu tidak datang dua kali, ya itu memang benar. Jangan sia-siakan kesempatan yang ada. Contoh ketika ada program, event, pelatihan yang berkaitan dengan passion kita sebagai mahasiswa, ikuti saja terlebih kalau ada peluang untuk kita bisa berkembang de depannya. Jangan menunggu yang lain atau teman-teman mu, karena kesempatan yang ditawarkan memang lebih penting dibanding harus menunggu temanmu untuk menemani kamu atau agar dianggap solid yang apa-apa harus bersama. That’s useless men. Jangan sampai kesempatan yang bagus itu lewat begitu saja.
Jadilah diri sendiri dan tetap rendah hati
Manusia pasti tidak ada puasnya ingin menjadi seperti idolanya, ingin menjadi orang kaya, ingin dilihat banyak orang supaya menjadi pusat perhatian, dan masih banyak lah keinginan manusia lainnya. Kadang hal tersebut membuat kita lupa akan potensi yang diri kita miliki, karena terlalu terobsesi ingin seperti a,b,c, dan lainnya. Menjadi diri kita sendiri saja itu sudah cukup kok untuk membuat hidup kita bergengsi, karena apa? Ketika kita percaya akan apa yang kita miliki pasti orang lain akan memperhitungkan kita. Terlebih ketika kita punya potensi dan itu bisa kita tunjukkan kepada orang lain makin akan bersinar diri kita. Tapi, jangan lupa untuk tetap rendah hati atas apa yang kita miliki, karena percaya diri terhadap diri dapat menimbulkan sifat egois di diri kita. Intinya jangan pikirkan kata orang lain ketika kita bisa berbuat sesuatu yang baik dan bermanfaat, lakukanlah dan jaga diri kita agar tidak menjadi orang yang sombong. Kalau bisa, malah berbagi ilmu untuk orang lain agar hidup kita menjadi berkah.
Hidup kebanyakan gengsi, tidak akan berkembang dan maju. Turunkan gengsi untuk hidupmu yang lebih bergengsi.