lpmalmizan.com- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan selenggarakan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) di Kampus 2 IAIN Pekalongan Desa Rowolaku, Kec. Kajen pada Senin (17/12). Empat Asesor dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) meninjau secara langsung diantaranya: Saifan Nur dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Arifudin dari UIN Alauddin Makassar, Adiyatul dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta Lantip dari Universitas Negeri Jakarta.
Rektor IAIN Pekalongan, Ade Dedi Rohayana menuturkan, persiapan akreditasi terbilang matang. Dimulai dari mempersiapkan tempat acara, kelengkapan dokumen, serta kerjasama dengan pihak luar kampus, salah satunya Alumni. “Persiapannya sudah hampir satu tahun,” ujar Ade saat ditemui di sela-sela proses akreditasi.
Persiapan akreditasi melibatkan seluruh civitas academica guna memperoleh hasil yang maksimal. Kurdi, salah seorang Dosen IAIN Pekalongan menuturkan, dosen memiliki peran aktif dalam akreditasi. Ia bahkan menyebutkan bahwa dosen berpengaruh hingga 40 persen dari segala aspek penilaian akreditasi. Kurdi menambahkan bahwa aspek pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat merupakan poin besar penunjang akreditasi.
Saiful Umam, salah seorang alumni menuturkan, ia beserta rekan alumninya mendapatkan undangan guna menghadiri proses penilaian akreditasi. “Paling ditanya-tanya terkait organisasi alumni dan kegiatannya apa saja,” ucap Saiful.
Terkait penilaian yang dilakukan asesor, Saifan menuturkan bahwa terdapat tujuh standar, yakni visi misi kampus, kepemimpinan, mahasiswa, Sumber Daya Manusia (SDM), kurikulum, pembiayaan, serta penelitian pengabdian dan kerjasama. Ia juga menambahkan, untuk hasil penilaian akreditasi setelah peninjauan prosesnya masih belum usai. Lantaran akan dilakukannya validasi ulang oleh BAN-PT terkait hasil penilaian dari tim asesor. Namun, dari serangkaian proses akreditasi ini, Saifan berdalih hasilnya akan keluar selambat-lambatnya satu minggu setelah peninjauan.
Bendahara Kabinet Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (DEMA-I), Rusmiati, mengaku optimis dengan hasil dari akreditasi yang akan diperoleh IAIN Pekalongan. Ia berharap, andaikan IAIN Pekalongan belum mampu mendapatkan akreditasi A, minimal mendapat akreditasi B.
Hal ini juga disampaikan oleh Ade dan Kurdi, pihaknya menargetkan “Apik” dalam peninjauan itu. “Kalau bisa targetnya ya apik (baca: akreditasi A), tapi minimal ya dapat B gemuk (baca: akreditasi B+) lah,” pungkas Ade.