Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan menggelar Workshop pemahaman moderasi beragama kepada para mahasiswa asing yang berasal dari Thailand, Korea Selatan, dan China pada hari Selasa-Rabu (6-7 Juni).
Kegiatan workshop yang dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai negara ini diikuti oleh 10 orang mahasiswa yang tengah mengikuti Program Student Residence Mahasiswa Asing di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Jogjakarta.
“Kami tengah mengikuti Program Student Residence Mahasiswa Asing yang diadakan oleh Kampus UAD dan saya di UAD sudah sekitar tiga minggu yang lalu. Sebelumnya saya dari Guangxi University for Nationalities dan sudah semester tiga dengan mengambil jurusan Sastra Indonesia” ucap Bisma, salah satu peserta workshop yang berasal dari China.
Workshop dibuka pada hari Selasa (6/6) dengan pembekalan berupa materi mengenai moderasi beragama yang diselenggarakan di lantai dua, tepatnya di Ruang Rapat FUAD. Acara tersebut kemudian dilanjutkan dengan pemahaman lebih mendalam mengenai moderasi beragama yang terjun langsung di Desa Linggoasri, Kecamatan Kajen, Pekalongan.
“Ini rombongan kemarin setelah menerima pemahaman dasar melalui penyampain materi moderasi beragama, langsung terjun ke Desa Linggoasri untuk pemahaman lebih mendalam, mereka juga menginap di sana,” Jelas Muhandis selaku Wakil Dekan III FUAD.
Desa Linggoasri dinilai sebagai tujuan tepat untuk memperkenalakan moderasi beragama. Berdasarkan keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Jawa Tengah Nomor 393 Tahun 2023, menetapkan Desa Linggoasri sebagai Desa Sadar Kerukunan. Penetapan Desa Linggoasri sebagai Desa Sadar Kerukunan bertepatan dengan perayaan syawalan Kabupaten Pekalongan dengan rangkaian Tradisi Kirab Gunungan 19 kecamatan.
Selain itu dalam prosesi penetapan Desa Sadar Diri, Moh. Irkham selaku Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kabupaten Pekalongan menambahkan mengenai rencananya yang akan menjadikan Desa Linggoasri sebagai Kampung Moderasi Beragama (KMB).
Adapun beberapa kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa asing program Student Residence di Linggoasri diantaranya bermain gamelan, mengenal tari kecak jawa dan budaya gunungan.
Bisma memberikan penuturannya terhadap acara ini dimana Ia nyaman dan bahagia karena bisa kumpul dari temen-temen berbagai negara serta belajar hal baru terutama mengenai moderasi beragama.
“Acara ini nyaman, dan saya juga Happy karena bisa berkumpul bareng temen-temen dari berbagai negara dengan belajar hal baru. Saya juga sehabis acara ini ada acara selanjutya yaitu mentoring Bahasa mandarin di daerah Batang,” Tutur Bisma.
Penulis: Fahry Setiawan
Editor: Faiza Nadilah