Pekalongan, lpmalmizan.com – Hujan lebat yang mengguyur Kota Pekalongan sejak Sabtu (26/1) mengakibatkan 3000 warga mengungsi, karena permukiman mereka terendam banjir. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), luas wilayah yang tergenang mencapai 70 persen, diduga akibat hujan lebat dan meluapnya air di beberapa sungai. Hal itu disampaikan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Pekalongan, Priyono.
Hingga saat ini, BPBD bekerjasama dengan beberapa pihak, seperti Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pekalongan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) telah mendirikan tak kurang dari 10 posko pengungsian. Diantaranya GOR Jetayu, Aula Kecamatan Pekalongan Barat, Kelurahan-Kelurahan, SD Muhammadiyah Bendan, Stadion Hoegeng, dan Masjid Al-Karomah. Markas BPBD Kota Pekalongan juga disulap menjadi Dapur Umum, guna mendistribusikan logistik.
“Untuk logistik, kebetulan kami yang menyediakan,” terang Priyono. BPBD juga tidak berhenti melakukan evakuasi, pagi tadi Priyono telah mengerahkan personilnya untuk mengevakuasi warga Pasirkratonkramat. “Tadi pagi kami sudah lakukan evakuasi dan kami tempatkan di Stadion Hoegeng,” tambahnya.
Sementara itu, Diana (35), salah satu pengungsi, menuturkan, ditempat ia mengungsi masih membutuhkan banyak bantuan. Meski demikian, BPBD tetap mengimbau kepada warga yang sekiranya membutuhkan untuk dievakuasi bisa melaporkannya. “Ya kami akan lakukan evakuasi, ketika ada yang melapor,” tegas Priyono. Guna menunjang pengevakuasian, BPBD akan menyiapkan setidaknya 5 personil untuk sekali terjun, dan dibantu dengan satu kapal karet untuk transportasi warga.