Lpmalmizan.com – Perpustakaan IAIN Pekalongan melalui kiriman dari laman resminya di Facebook mengumumkan rilisnya Digibook (perpustakaan berbasis digital) pada (1/4). Digibook sendiri dapat diakses melalui telepon pintar dengan mengunduh aplikasinya di Google Play Store. Hadirnya perpustakaan digital dinilai sebagai upaya menyelaraskan perkembangan zaman.
“Saat ini anak-anak muda lebih akrab dengan gawai, jadi kita coba mengimbangi layanan kita untuk mereka agar nyaman,” tutur Junaeti, selaku Koordinator Teknis dan Pengembangan perpustakaan digital. Adapun judul buku yang dapat diakses saat ini masih 548 judul buku dari jumlah ideal yang seharusnya 1.000 judul buku untuk taraf perguruan tinggi.
Pengembangan Digibook sudah dikerjakan sejak 2017 dan baru selesai Oktober 2018 lalu. Total anggaran yang digelontorkan untuk pengadaan Digibook mencapai 98 juta. Sedangkan untuk pembelian buku dan pembuatan aplikasinya bekerja sama dengan PT. Enam Kubuku Indonesia.
Secara teknis mahasiswa yang ingin mengakses Digibook harus mendaftarkan diri terlebih dahulu dengan memasukkan data diri. Setelahnya harus menunggu aktivasi dari administrator yang akan memberikan aktivasi. Selesai itu mahasiswa dapat mengakses ratusan judul buku yang tersedia.
“Untuk sistem peminjaman buku di Digibook, sama dengan model offline-nya jadi kalo satu judul buku itu masih dibaca dan yang lain mau baca ya harus nunggu. Tapi kalo selama 30 menit dibiarkan saja maka otomatis buku itu akan kembali ke rak dan bisa dibaca lainnya,” jelas Junaeti.
Pihak perpustakaan mengaku sedikit diringankan dengan adanya Digibook. Jika biasanya untuk pengadaan buku baru harus melalui serangkaian proses pendataan, maka dengan sistem perpustakaan digital ini proses tersebut dapat dipangkas. Akan tetapi meskipun sudah diumumkan melalui media sosial nyatanya masih ada mahasiswa yang belum mengetahuinya.
“Saya sendiri ko belum tau ya, dan berhubung saya mahasiswa tingkat akhir saya juga jarang ke perpus dan belum tau infonya,” aku Sidiq Al-Amin, mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam yang ditemui di depan perpustakaan. Hal senada juga dilontarkan Indah Fitri Yani, mahasiswi semester dua jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam.
“Oh ada ya, saya baru tau malah ini. tapi bagus sih, jadi lebih mudah mengaksesnya tanpa harus ke perpustakaan,” ujar Indah yang sedang duduk di teras dekat pintu masuk perpustakaan.
Sejauh ini sosialisasi dari pihak perpustakaan diakui belum maksimal, dan pengguna yang sudah mendaftarkan diri baru lebih kurang 150 pengguna. “Untuk sosialisasi memang kita masih di media sosial aja seperti Facebook. Tapi nantinya akan dibikinkan stand banner yang ditaruh di lantai satu, juga rencana akan diadakan acara seremonial perilisannya,” imbuh Junaeti.