lpmalmizan.com – Semarang (27/10) Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Nasional menggelar Diesnatalis PPMI Ke-27. Tahun ini, PPMI Nasional menyoroti tindakan represifitas oleh birokrasi kampus yang kerap diterpa oleh berbagai Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) di Indonesia. Dari mulai kasus LPM Suara USU, LPM Perskapolitani Pangkep, hingga LPM Alam Tara UIN Sunan Ampel Surabaya yang mengalami tindakan represif dari birokrasi kampus.
Wahyu Agung Prasetyo, BP Advokasi Nasional mengatakan sejauh ini kampus semakin liar dalam merepresi LPM. Sementara, Sekretaris Jendral (Sekjend) PPMI Dewan Kota (DK) Yogyakarta, Farhan mengatakan, setiap pers mahasiswa harus bercermin ketika ada tindakan represif dari kampus. “Kita (pers mahasiswa) juga harus bekerja secara objektif, sebisa mungkin meminimalisir subjektif dalam kerja jurnalistik,” kata dia.
Farhan menambahkan, tindakan represif yang diterima anggota LPM di Yogyakarta tak hanya pembredelan, tapi tekanan secara lisan bisa membuat mental anggota LPM menurun. Ditambah lagi, stigma LPM menjadi buruk di mata mahasiswa umum. “Di tempat saya, sulit mendapatkan kader-kader, itu karena stigma buruk melekat pada anggota LPM,” imbuh dia.
Sekjend PPMI DK Bali, Kerta mengatakan, pers mahasiswa bisa menekan tindakan represifitas dari kampus dengan cara mendekati birokrasi. “Ikuti mau birokrasi, baru ketika ada celah lancarkan kritik,” tegasnya. Lebih lanjut Kerta menjelaskan, bahwa saat pers mahasiswa berhasil mendekati birokrasi, maka jalannya akan mudah. Upaya untuk melakukan advokasi dalam menghadapi represifitas pun dibahas dalam pertemuan kali ini.
Terkait itu, Farhan mengatakan, perlu adanya kurikulum agar anggota pers mahasiswa bisa memahami bagaimana cara advokasi. “Kadang anggota itu enggak tahu gimana caranya,” ujarnya. Sekjend PPMI DK Pekalongan, Agustina Sekarini Kanika pun berpendapat, tindakan represif tidak hanya persoalan masalah besar seperti dibredel. “Ditempat kami pula banyak ucapan represif dari dekan, rektor, dan sebagainya, itu tidak terkaver,” katanya.
Kegiatan Diesnatalis ke-27 ini berlangsung di Wisma Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Wahid Hasyim, Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah. Kegiatan dihadiri oleh hampir seluruh anggota LPM dan Dewan Kota. Acara ini terselenggara sejak tanggal 25-28 Oktober 2019.