Bertempat di Auditorium IAIN Pekalongan tengah berlangsung proses pemilihan Ketua/Wakil Ketua DEMA Institut dan Ketua DEMA Fakultas IAIN Pekalongan yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Perwakilan Mahasiswa (KP2M). Pemilihan kali ini (read: pemilwa) merupakan kelanjutan dari pemilwa yang telah dilaksanakan pada 8 Januari lalu dengan agenda pemilihan perwakilan mahasiswa SEMA Institut dan SEMA Fakultas IAIN Pekalongan.
Salah satu calon ketua DEMA dari Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) Lusi Alfiani menerangkan bahwa pada pelaksanaan pemilwa kali ini dirasa kurang asik dan kurang menantang karena setiap kandidat dari calon ketua DEMA yang ada hanya memiliki satu calon saja alias tunggal.
“Iya calon tunggal semua, kurang asik tapi semua calonnya yang mengusung itu dari partai yang kemarin sudah terdaftar lalu untuk calon ketuanya didaftarkan ke KP2M,” terang Lusi.
Selain itu dalam pelaksanaan pemilwa kali tedapat 1.202 mahasiswa/i yang terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT). Jumlah yang ada merupakan gabungan dari seluruh fakultas yang ada di IAIN Pekalongan. Pada pelaksanaan pemilwa kali ini, Dewi Sattriya Utami salah satu anggota dari KP2M pun menceritakan terkait jumlah DPT yang ada namun belum bisa memastikan jumlah berapa mahasiswa yang memilih pada hari ini karena cenderung terlihat lebih lengang dan sepi.
“Ya kalau jumlah pemilih hari ini belom bisa dipastikan karena belum ada penghitungan finalnya, beda dengan pemilihan yang SEMA kemarin ada sekitar 800an mahasiswa, lihat nanti saja saat perhitungan suara,” tegas Dewi.
Dewi juga menerangkan dan tidak menyayangkan soal kondisi kampus sedang rob karena ternyata masih banyak mahasiswa/i yang ikut berpartisipasi pada pemilihan hari ini. Salah satu mahasiswa yang sudah terdaftar di DPT adalah Nurul Qomarussiam (PAI) yang sengaja datang ke Pekalongan untuk dapat nyoblos para calon pemegang kekuasaan pemerintahan mahasiswa IAIN Pekalongan nantinya.
“Datang kesini dan ikut pemilwa awalnya karena diajak teman tapi tidak apa-apa sekalian ada perlu juga di Pekalongan makanya langsung ke kampus,” jelas Nurul nama akrabnya.
Setelah pemilwa berakhir nantinya akan dilanjutkan dengan proses perhitungan suara pada sore hari. Walau terlihat kurang persiapan seperti pada tulisan lpmalmizan.com yang lalu [baca juga] pemilihan kali ini bisa dibilang tertib dan sesuai dengan prosedur. Terbukti dengan jika tidak membawa kertas yang menyatakan sebagai DPT maka mahasiswa/i tidak diperkenankan masuk area pemilihan dan tidak bisa melakukan pencoblosan. Hal tersebut dilakukan guna memverifikasi dan penyocokan data yang ada.
Reporter: asn/ysf
Editor: ulf