Pernahkah anda mendengar kata ruqyah? Istilah “ruqyah” mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang. Acara pelatihan ruqyah sendiri merupakan acara pembuka atas rangkaian Expo yang diadakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (read: DEMA FUAD) IAIN Pekalongan. Ruqyah merupakan pengobatan islami dengan menggunakan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Sebagaimana pelatihan ruqyah dipilih lantaran memiliki kesinkronan dengan Tasawuf dan Psikoterapi, serta Bimbingan Penyuluhan Islam.
Ustadz M.Faizal Hidayatulloh selaku praktisi pelatihan Ruqyah dari Asyada Asy-syifa menuturkan bahwa ada banyak cara yang membuat Jin lebih dekat dengan manusia, diantaranya adalah:
- Ketika masuk kamar mandi tidak membaca doa
- ketika membuka baju atau ganti baju tidak membaca doa
- Adab makan, ketika makan tidak menyebut asma Allah, makan menggunakan tangan kiri, makan menggunakan dua jari dan yang terakhir memakan makanan yang diharamkan oleh Allah SWT.
Selain itu, Jin pun dapat masuk kedalam tubuh manusia dengan melalui lima lubang, diantaranya adalah: Lubang mulut, lubang telinga, lubang hidung, dan lubang kubul dan dubur. Adapun cara memasukinya biasanya dapat masuk melalui ke lima lubang tersebut ataupun melalui pori-pori kulit dengan wujud udara.
Tak lepas dari itu, Ustadz M.Faizal Hidayatulloh juga menyebutkan bagaimana ciri-ciri ruqyah yang dikharamkan adalah:
- Peruqyah dapat melihat setan, jin dan sebangsanya. Sebagaimana Imam Syafi’i menyebutkan bahwa “Barangsiapa yang mengaku dapat melihat Jin padahal dia muslim, bukan nabi, dan rosul, dia kufur” Dalam versi lain beliau mengatakan: “Barangsiapa yang mengaku bisa melihat Jin, maka syahadatnya (persaksiannya) tidak dapat diterima, kecuali dia seorang Nabi.” (Fathul Baari) Wallahu a’lam.
- Peruqyah dapat menerawang atau menebak-nebak letak jin tersebut
- Peruqyah dapat memasukan Jin kedalam botol
- Peruqyah dapat memindahkan penyakit manusia ke tubuh Hewan atau yang lainnya.
Dalam pelatihan kali ini, Ustadz M. Faizal Hidayatulloh dkk, juga mempraktekkan cara meruqyah mandiri yang dapat dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Caranya adalah dengan memegang bagian yang seringkali sakit, kemudian membaca Q.S Alfatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas 3 kali dengan dibarengi membaca Ayat-ayat Al-Qur’an yang lainnya.
“Saya tertarik dengan metode ruqyah ini dari SMP kelas 2. Waktu itu nenek saya sakit dan saya mencobanya. Dan terus mendalaminya ketika saya masuk pesantren di Gontor,” tutur Ustadz. M.Faizal Hidayatulloh ketika kami temui disela-sela pelatihan ruqyah.
Animo mahasiswa dan masyarakat umum pun diluar ekspektasi dari panitia penyelenggara. “Kami panitia sebenarnya hanya menyediakan kuota sebesar 350 peserta, tapi karena dari kalangan mahasiswa maupun kalangan umum banyak yang tertarik, maka kami bolehkan saja, dengan cacatan dengan menggunakan fasilitas yang seadanya,” tukas Khurairoh selaku ketua panitia Expo DEMA FUAD 2017
Beberapa masyarakat yang berasal dari luar Pekalongan pun datang sejak pagi untuk mengikuti ruqyah diantaranya adalah Priyono, salah satu peserta pelatihan ruqyah yang berasal dari Pemalang. Ia mengaku jauh-jauh datang ke Pekalongan untuk menuruti keinginan istrinya yang ingin diruqyah lantaran mempunyai kadar emosi yang tinggi.
Rizka Aprilliana