lpmalmizan.com – IAIN Pekalongan, Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syariah (DEMA FASYA) menggelar agenda tahunan yang bertajuk Sharia Fair pada Selasa-Kamis, 25-27 September 2018 di kampus satu IAIN Pekalongan. Sharia Fair tahun ini terdapat 8 rangkaian kegiatan, diantaranya bazar mahasiswa, dialog hukum, debat hukum, esai hukum, liga futsal, serta malam puncak.
Ketua pelaksana, Nur Fuadah, menyebut bazar mahasiswa baru dilaksanakan tahun ini dan diikuti seluruh mahasiswa IAIN Pekalongan dengan melakukan registrasi terlebih dahulu sebelum membuka stand di bazar. Registrasi dilakukan saat pendaftaran sebesar 30 ribu rupiah untuk mahasiswa Fakultas Syariah, dan 50 ribu rupiah untuk mahasiswa di luar Fakultas Syariah.
“Sebelum acara bazar ini sudah ada pemberitahuan ke mahasiswa dan informasinya sudah tersebar di instagram,” ujar Nur Fuadah. Menurutnya, acara bazar mahasiswa telah diberitahukan melalui akun instagram @iainpklhits pada Kamis (6/9).
Namun, seorang pedagang di bazar mahasiswa, Rohiyatul Jannah mengaku sepi pengunjung. Hal ini lantaran mayoritas mahasiswa belum mengetahui adanya kegiatan bazar mahaiswa di depan Auditorium.
“Saya kurang tahu mba,” jawab Ainun Najib, mahasiswa Hukum Keluarga Islam saat ditanya perihal adanya bazar mahasiswa. Ainun menambahkan, acara bazar mahasiswa yang diadakan DEMA FASYA tertutup, hingga ia sendiri pun mengaku malu untuk mendekati atau bahkan memasuki lingkungan bazar.
Selain itu, kurangnya hiburan yang dapat menarik mahasiswa menjadi salah satu sebab sepinya pengunjung. “Acaranya bagus si, cuma kurang hiburan di sininya, jadi agak sepi,” ujar Rohyatul Jannah. Ia berharap tahun depan bazar mahasiswa ini tetap diadakan. Namun, ia juga berharap DEMA FASYA, selaku panitia penyelenggara lebih memikirkan trik agar bazar ramai.
Sebenarnya acara ini bertujuan untuk mengangkat jiwa wirausaha di kalangan mahasiswa IAIN Pekalongan, khususnya mahasiswa Fakultas Syariah. “Semoga dengan adanya acara ini, mahasiswa IAIN Pekalongan tidak hanya berpatok pada akademisi, namun juga kewirausahaan,” ujar Nur Fuadah saat diwawancarai pada Kamis (27/9).
Reporter: Ana, Dian