Malam minggu biasanya digunakan oleh anak-anak muda atau mahasiswa untuk sekedar keliling kota ataupun jalan-jalan dengan teman ataupun kekasih. Namun berbeda dengan malam minggu kali ini. Sekumpulan muda-mudi berkumpul di Auditorium IAIN pekalongan. Mereka berkumpul bukan hanya untuk saling sapa, namun juga untuk berdiskusi guna menambah wawasan dan saling silaturrahmi.
Acara nonton bareng yang dilaksanakan oleh LPM Al Mizan yang bekerjasama dengan UKM Gemalawa ini menghadirkan film dokumenter yang berjudul “Asimetris” yang berfokus kepada keprihatinan dan kepedulian terhadap lingkungan. Yaitu mengenai dampak-dampak dari pohon kelapa sawit yang ada di Sumatra, Kalimantan, dan Papua.
Acara nonton bareng alias nobar ini dihadiri oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN Pekalongan, mahasiswa IAIN Pekalongan, mahasiswa AAK (Akademi Analisis Kesehatan ), KPOP (Komunitas Pengembangan Organisasi Pemuda) cabang pekalongan, PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia) cabang Pekalongan, SMI (Serikat Mahasiswa Indonesia) juga para alumni dari LPM Al Mizan.
“Dari film dokumenter ini sudah jelas, bahwa masyarakat sekitar kebun sawit telah menjadi korban tindakan kapitalis nyata, dengan cara mengeksploitasi lahan masyarakat sekitar yang akhirnya dijadikan kebun sawit yang lebih luas.” ulasan dari M.Nashrullah selaku aktivis divisi lingkungan UKM Gemalawa mengenai film “Asimetris” tersebut.
Ada juga pesan dari Sekjend PPMI Pekalongan Najib Abidin “Kita sebagai mahasiswa yang katanya agent of change justru hanya disibukkan dengan tugas kuliah, semoga dengan pemutaran film ini mahasiswa lebih melek lagi terhadap isu-isu lokal yang ada disekitar maupun yang berskala nasional. Jangan menunggu berita itu booming, tapi kita harus mengulas terlebih dahulu supaya kita dapat memberikan solusinya.” (31/03)