Batu saja tak bergeming kalau dia kuat…
Bumi juga tak pernah mengadu…
Walau dia pernah mendengar suara malaikat…
Langit pun seolah tak pernah mengenal arti tinggi…
Apakah aku harus ajarkan mereka bicara?
Mengertilah! Aku tak sebaik mereka…
Yang kuat, tapi tak tahu makna kuat…
Yang dekat, tapi tak mafhum apa itu dekat…
Yang tinggi, tapi tak mengerti makna tinggi…
Apa batu itu bisu?
Mungkinkah bumi itu tuli?
Benarkah langit itu buta?
Tuhan… berikan mulut pada batu…
Agar dia bisa berujar…
Tuhan… karuniakan telinga pada bumi…
Agar dia mendengar gertakan malaikat…
Tuhan…Â tanamkan dua mata pada langitmu yang agung itu…
Agar dia tahu kalau dia lebih tinggi dari apa yang ada di bawahnya…
Mustahil…
Kenapa aku yang di beri semua itu?
Apakah Tuhan sayang padaku?
Apakah aku selalu bersyukur dengan semua ini?
Kurasa tidak… Aku bukan mereka…
Aku bukan batu…
Bukan bumi…
Dan juga bukan langit…
Diriku masih menjual kesombongan…
Tak mengenal kata syukur…
Tahu nikmat, tapi tak tahu bersyukur…
Wahai batu, ajari aku seperti kau!
Wahai bumi, ajari aku seperti kau!
Wahai langit, ajarkan aku seperti kau!
Ajari Aku!