lpmalmizan.com Rabu (13/3), pukul 7 malam, bencana banjir bandang terjang rumah warga di desa Wangandowo, Bojong. Dimana RT 1 dan RT 2 adalah yang paling terdampak dalam bencana ini. Kejadian ini menelan dua korban jiwa dan mengakibatkan rusaknya rumah-rumah warga.
Sumaidi, warga terdampak banjir bandang menuturkan “Air udah meluap dari jam lima sore, jam tujuh malam air tiba-tiba udah banyak. Dan air surut itu di jam delapan malam, jadi meluap cuman setengah jam-an.”
Pemerintah melalui BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) bergerak cepat melakukan evakuasi korban, dengan membuat posko-posko pengungsian yang berada di dua lokasi, “Posko pengungsian korban ada di dua lokasi, yang pertama di rumah sekretaris desa dimana disana total ada sebanyak 46 pengungsi. Dan lokasi kedua berada di Balai Desa Wangandowo, dengan total pengungsi 15 orang,” ujar Budi Rahardjo, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pekalongan.
Bencana ini menelan dua korban jiwa, dan mengakibatkan kerusakan pada rumah warga.
“Korban jiwa dalam kejadian ini adalah dua orang yang hanyut terbawa banjir yaitu Warsila (38) dan Sifa (10). Serta sebanyak dua rumah hanyut, 20 rumah rusak parah dan 50 rumah rusak ringan,” ujar Budi Rahardjo.
Bagi korban yang rumahnya terdampak banjir bandang, pihak perusahaan akan bertanggung jawab.
“Sudah dilakukan mediasi tadi pagi dari pihak perusahaan ke pihak Pemda dan dihadiri Kapolda, pihak perusahaan bertanggungjawab, tadi sudah dikonfirmasi lewat Pemda insyaallah dari pihak pabrik akan tanggung jawab,” imbuhnya.
Jebolnya kolam penampung air di pabrik sepatu karena tidak mampu menahan air menjadi penyebab banjir bandang di desa Wangandowo.
“Penyebab banjir bandang tersebut karena kolam penampungan air di pabrik tidak mampu menampung air, sehingga jebol,” ucap Budi Rahardjo.
Dari pihak pemerintah, bantuan yang sudah turun berupa pembersihan lokasi dengan menggunakan air dari mobil damkar serta dibantu dari Dewan Pekerjaan Umum (DPU), Damkar, TNI, Polri, dan masyarakat sekitar yang dilakukan sejak pagi tadi. Pemeriksaan Kesehatan di posko pengungsian, dan dari dinas sosial menyiapkan makanan untuk pengungsi.
Emi, Carik Desa Wangandowo mengatakan bahwa bantuan juga turun dari berbagai pihak seperti beras, mi instan, gula, teh, yang datang dari Kapolda, orang kecamatan, dan Alfamart. Selain itu juga ada bantuan berupa pakaian dari masyarakat sekitar dan STIE.
“Saat ini bantuan yang dibutuhkan masyarakat itu makanan siap saji, pakaian, selimut, kasur,” imbuhnya.
Penulis: Faiza Nadilah
Tim Liputan : Lulu Salsabilah, Ibnu Salim, Faiza Nadilah
Editor: Alifatul Qaidah
Tanggung jawab finansial tidak?