Judul Buku : Berdamai Dengan Diri Sendiri
Penulis : Muthia Sayekti
Penerbit : Psikologi Corner
Tahun Terbit : 2018
Tebal Halaman : viii + 213 Halaman
Peresensi : Putik Intan Setiyani
Sebagian manusia bisa memberikan solusi permasalahan kepada orang lain, tetapi dengan diri sendiri apa kabar? Kerap kali muncul setelah seseorang memberikan solusi kepada orang lain. Tidak mudah untuk memahami diri kita sendiri,bahkan menurut Mike Robbins “Musuh terbesar dalam kehidupan sebenarnya tidak lain adalah diri kita sendiri”. Terbilang susah untuk dikalahkan dalam dunia perbatinan manusia tetapi benar terjadi. Meski begitu kita semua harus bisa memahami sejauh mana diri kita sendiri sehingga kita dapat mengetahui dimana kelemahan dan kelebihan diri sendiri.
Kita sering mendengarkan orang lain menilai kita, tetapi kerap kali justru itu menjadi insecure yang membuat diri kita semakin down atau stag dalam fase memperbaiki diri. Jika dilihat dari sisi lainnya, penilaian orang lain bisa dijadikan sebagai evaluasi diri kita menjadi berusaha menjadi lebih baik lagi. Banyak orang dikendalikan oleh orang lain bukan dirinya sendiri hal ini kerap kali karena diliputi oleh rasa tidak percaya dengan diri sendiri. Ketika kita sudah menerima segala kenyataan dalam hidup kita artinya kita sudah bisa berdamai dengan diri kita sendiri.
Dalam kehidupan tentunya setiap manusia tidaklah lepas dengan sebuah konflik. Mulai dari konflik keluarga, kerja, pertemanan, pasangan dan lain sebagainya. Adapun seseorang yang sudah berdamai dengan dirinya sendiri akan lebih matang dalam menyelesaikan konflik tersebut.
Dalam buku ini pembaca akan dibawa penulis untuk berpikir bagaimana diri kita hari ini dan selanjutnya, bagaimana seharusnya kita bertindak. Buku ini dibagi menjadi 6 bab terkait diri sendiri mulai dari bagaimana kita memahami diri kita sendiri, bagaimana berdamai dengan kekurangan kita, melihat potensi kita, melihat potensi orang lain seharusnya bagaimana dan lain sebagainya. Buku ini mirip seperti buku-buku psikologi yang dikemas begitu menarik oleh penulis.
Penulis menyajikan setiap bab dengan penuh rinci dan jelas serta memberikan contoh secara relate dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pembaca akan lebih memahami apa yang disampaikan penulis. Terdapat kata motivasi yang menjadi salah satu hal semangat diri sendiri. Buku ini juga bisa menjadi salah satu solusi bagaimana diri kita menghadapi permasalahan yang terjadi, lebih menerima kekurangan dalam diri kita dan kiat kita bagaimana untuk bersikap ketika mendapatkan suara luar. Lebih bisa mengolah rasa insecure menjadi hal-hal yang positif. Selain itu bahasa yang digunakan juga menggunakan bahasa ringan sehingga pembaca mudah memahaminya
Dengan berbagai kelebihan, tentunya pasti ada kelemahan. Kelemahan dalam buku ini adalah penulis mengutip kata dari tokoh-tokoh yang mendukung sesuai pembahasan tetapi dalam bahasa inggris sehingga membuat pembaca yang bahasa inggris kurang harus mencari arti kata tersebut. Selain itu mungkin bisa disajikan gambar tokoh-tokoh orang luar yang mengambil kata-kata tersebut sebagai mengisi kekosongan halaman.
Buku ini cocok dibaca oleh orang dalam kalangan beranjak remaja sampai dewasa, terutama jiwa-jiwa muda yang sedang mencari jati dirinya atau sedang menghadapi permasalahan dengan dirinya sendiri. Motivasi-motivasi yang terdapat dalam buku ini mampu untuk membangkitkan bagaimana cara berdamai dengan dirinya sendiri serta bagaimana mengolah suara dari luar tentang diri kita sendiri.
Editor: Nela Salamah