Selasa (27/11), pemungutan suara pemilihan wakil mahasiswa (Pemilwa) UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan tahun 2023 resmi digelar oleh Komisi Pengawasan Perwakilan Mahasiswa (KP2M). Terdapat lima partai yang ikut serta dalam kegiatan pemungutan suara tahun ini. Lima partai tersebut di antaranya yaitu Partai Forum Demokrasi Mahasiswa (FORDEM), Partai Gerakan Prakarsa Perubahan (GAPAPA), Partai Aliansi Mahasiswa Independen (AMIN), Partai Demokrasi Milenial Islam (PDMI) dan Partai Persatuan Mahasiswa Bintang Sembilan.
Pemilwa merupakan ajang bagi mahasiswa untuk berpartisipasi dalam memilih wakil bagi mereka. Seperti halnya tahun lalu, pemilihan kali ini kembali dilakukan secara online menggunakan e-voting yang dapat diakses oleh mahasiswa melalui web. Pemungutan suara yang dihadiri oleh perwakilan tiap partai dan Ormawa/UKM/UKK ini dilakukan untuk menentukan hasil akhir calon yang berhak untuk meneruskan ke pemilihan Senat Mahasiswa (SEMA).
Terkait Pemilwa tahun ini, sejak beberapa waktu lalu KP2M sudah gencar mengadakan sosialisasi terkait Pemilwa. Apalagi untuk mahasiswa baru yang belum pernah mengikuti pemilihan sebelumnya. Sosialisasi dilakukan secara daring berupa video yang diposting di media sosial mereka, maupun secara luring lewat banner dan baliho. KP2M juga mengaku bahwa pihak panitia sudah mensosialisasikan Pemilwa kepada mahasiswa yang memang sengaja ingin tahu.
“Jadi kita membuka untuk tanya jawab juga untuk terkait pemilihan itu kepada mahasiswa umum.” Ujar Ryovanni Agung, ketua pelaksana Pemilwa saat diwawancarai setelah penghitungan suara.
Namun, agaknya tahun ini antusiasme mahasiswa makin berkurang. Bahkan, banyak mahasiswa yang tidak tahu tentang diadakannya kegiatan ini, atau sudah tau namun tidak tertarik untuk ikut memberikan suara. Di antara alasannya adalah banyaknya mahasiswa yang terkadang hanya fokus pada kegiatan perkuliahan sehingga tidak tahu menahu dan tidak ingin terlibat dalam politik kampus. Mereka tidak tertarik pada kampanye-kampanye yang dilakukan oleh partai dan segala bentuk sosialisasi terkait Pemilwa. Pihak panitia/KP2M juga mengaku tidak ingin memaksa mahasiswa untuk tahu apa itu pemilwa karena di sini peran mereka hanya mensosialisasikan.
“Dari KP2M sendiri sudah bekerja keras memenuhi target (jumlah partisipan). Apalagi kita tim hanya 11 orang, yang mengurusi satu universitas. Walaupun kita sudah maksimal ya tetap sulit,” lanjutnya.
Untuk pemilihan tahap dua (pemilihan DEMA), pihak KP2M mengatakan akan lebih intens lagi mensosialisasikan Pemilwa agar jumlah partisipan meningkat. Mereka akan memanfaatkan akun-akun media sosial dari Ormawa, DEMA per fakultas, HMPS dan juga akun menfess yang menjadi titik fokus mahasiswa, terutama mahasiswa baru.
Penulis: Alifatul Qaidah
Tim Liputan: Alifatul, Amin
Editor: Nadilah