Pengumuman juara seluruh cabang lomba Olimpiade Agama, Sains dan Riset (OASE) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) II se-Indonesia 2023 dilangsungkan pada Jum’at (16/6), di Auditorium Utama UIN Syarif Hidayatullah.
Tak kurang dari 25 cabang lomba dikompetisikan pada ajang OASE PTKI II se-Indonesia 2023, termasuk lomba bidang Sains. Pada bidang Sains terdapat cabang lomba Matematika, Fisika, Biologi, dan Kimia.
Dalam penutupan pada Jum’at (16/6) lalu, Fahma Wijayanti mengumumkan juara kategori lomba Sains. Hal berbeda terlihat saat Fahma mengumumkan cabang lomba Matematika, dimana semua finalis cabang lomba tersebut mendapatkan medali emas.
“Ini adalah lomba yang sangat spesial. Kami memberikan juara sebagai mahasiswa berprestasi dengan kategori gold medal,” tuturnya saat akan membacakan daftar nama finalis beserta asal perguruan tingginya.
Peserta yang lolos babak penyisihan lomba Matematika sebanyak 22 peserta dari berbagai PTKI termasuk diantaranya yakni Nindya Ayu Salsabila, peserta asal UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan (UIN Gusdur). Selanjutnya, mereka bertanding pada babak final untuk memperebutkan posisi 10 besar yang dilangsungkan pada Kamis (14/6) lalu. Namun sayang, Nindya tidak lolos.
Keputusan memberikan medali emas kepada seluruh peserta karena sempat terjadi perubahan sistem penghitungan nilai yang tidak sesuai dengan ketentuan sistem penilaian awal. Salah satu pembimbing peserta lomba Matematika menghitung ulang nilai menggunakan sistem penilaian awal. Dari perhitungannya, 6 peserta yang seharusnya masuk babak 10 besar menjadi tidak masuk karena sistem penilaian baru.
Dalam perlombaan, soal terdiri atas soal pilihan ganda (pilgan) dan soal esai. Sistem penilaian awal memberikan 1 poin untuk setiap jawaban benar pada soal pilgan, 0 untuk setiap jawaban salah. Kemudian untuk soal esai terdapat 3 soal dengan nilai maksimal 100 per soal. Dengan demikian, total nilai 315. Namun dalam nilai yang dikeluarkan panitia, jawaban benar soal pilgan dikali 20 untuk kemudian diambil 60% dari total nilai pilgan, untuk jawaban masing-masing esai diakumulasikan untuk kemudian diambil 40% dari total nilai esai.
Sebagai contoh, Nindya mendapatkan 3 poin untuk soal pilgan dan 20 poin untuk keseluruhan nilai esai. Nilai soal pilihan ganda menjadi 60 setelah dikali 20. Karena hana diambil 60%, sehingga nilai pilgan 36. Nilai esai 20 diambil 40% menjadi 8. Sehingga total nilai Nindya 44 poin yang menjadikannya tidak masuk 10 besar. Tetapi apabila memakai sistem penilaian awal, Nindya berada pada posisi 7 dari 22 peserta dengan total nilai 23.
Hal tersebut yang diprotes salah satu dosen pendamping peserta. Pihak panitia sempat berencana untuk mengulang final lomba. Namun keputusan akhirnya menjadikan seluruh peserta mendapatkan medali emas. Meski sempat merasa kecewa, akhirnya Nindya dapat menerima.
“Awalnya kecewa, sih, tapi ya akhirnya lumayan lah, adil,” ungkapnya.
Namun di lain pihak, kekecewaan justru diutarakan oleh salah satu peserta yang sudah di tahap mempresentasikan jawaban.
“Agak kecewa, sih, udah presentasi, akhirnya semua dapat medali emas,” tuturnya.
Babak penyisihan lomba matematika OASE 2023 mengantarkan 22 peserta maju ke babak final. Dari 3 mahasiswa UIN Gusdur yang didaftarkan pada cabang lomba matematika, hanya 1 yang berhasil lolos babak final yaitu Nindya Ayu Salsabila.
Penulis: Dewi Lutfiyani
Editor: Nadilah