Puluhan mahasiswa UIN Gusdur terjebak dalam antrean depan gerbang karena tidak diperbolehkan pulang lantaran adanya Kuliah Umum bersama Gubernur Jawa Tengah pada Rabu, 9 Mei 2023.
“Saya tetap ngga diperbolehkan keluar dari gerbang walaupun sudah meminta dengan cara yang baik. Lagipula kuliah hari biasanya juga diperbolehkan izin, kenapa kok kuliah umum yang tidak wajib seperti ini malah tidak diperbolehkan keluar? Lagian tidak semua mahasiswa mau ikut kan? Karena setiap mahasiswa juga punya urusan masing-masing.” ungkap salah satu mahasiswa Tadris Bahasa Inggris yang tidak mau disebutkan namanya, dalam wawancara. (9/5)
Namun, dibalik kekecewaannya terhadap pihak kampus, ia juga menghargai dan mengapresiasi karena Ganjar bersedia hadir di UIN Gusdur.
“Ya saya sangat menghargai dan mengapresiasi sama Pak Ganjar karena beliau bersedia menyempatkan waktu untuk datang ke kampus UIN. Akan tetapi yang saya pertanyakan ini kenapa kok tidak boleh keluar?” imbuhnya.
Heran dan kebingungan juga dirasakan oleh Rahma, salah satu mahasiswa semester 6 prodi Akuntansi Syariah yang hendak pulang, “Aneh gitu, orang mau pulang kok ditutup gerbangnya. Ngga paham juga kenapa kok bisa ditutup gerbangnya. Saya kesini niatnya juga cuma buat screening, tiba-tiba pas mau pulang kok dicegat tidak boleh keluar dari gerbang. Tadi ada mahasiswa yang nembung sama satpam tetep harus putar balik ngga bisa keluar,” ungkap Rahma.
Hal yang sama juga di rasakan oleh Firda, mahasiswa Prodi Tadris Bahasa Arab karena pihak satpam tidak memberikan keterangan apapun saat menutup gerbang dan tidak memperbolehkan mahasiswa pulang. “Ngga, saya ngga tau kalo ada Kuliah Umum gini. Saya juga bingung kenapa kok ditutup gerbangnya? Saya kan kesini cuma mau minta tanda tangan.” ungkapnya.
Sedangmenurut pihak satpam, dirinya hanya menjalankan perintah atasan untuk menahan mahasiswa agar tidak keluar dari lingkungan kampus.
“Ya kalo masalah sistematis penjelasan aturan e kayak gitu saya kurang tau mba, karena saya kan disini cuma pengamanan. Pimpinan ngasih perintah apa ya saya cuma menjalankan. Ini perintah dari atasan bukan dari keamanan sendiri. Saya hanya menjalankan tugas.” jelas satpam yang enggan disebut namanya.
“Penutupan gerbang keluar ini merupakan amanat langsung dari Rektor. Suruh mahasiswa yang mau pulang untuk ikut kuliah umum. Ini itu perintah langsung dari atasan. Ya saya dari keamanan juga tidak seenaknya sendiri menutup pintu gerbang.” imbuhnya.
Satpam lainnya mengatakan bahwa para mahasiswa harus meminta izin dari Rektor agar diperbolehkan keluar dari gerbang. Jika tidak ada perizinan dari rektor, maka satpam tetap akan memberhentikan dan tidak memperbolehkan mahasiswa untuk keluar dari area kampus sampai Pak Ganjar datang.
“Mba, njenengan gini aja, nelpon pak rektor atau pak warek, kalo dikasih wewenang untuk keluar ya gapapa keluar, gitu..” ungkap salah satu satpam penjaga gerbang kanan yang juga enggan menyebutkan namanya.
Rektor Zaenal Mustakim, menyampaikan bahwa penutupan gerbang keluar kampus hanyalah untuk memperbanyak jumlah mahasiswa yang dapat ikut serta menyambut kedatangan Gubernur Jawa Tengah.
“Saya mau memastikan, minimal seribu orang mahasiswa harus hadir. Makanya tadi tak tutup itu gerbangnya supaya mahasiswa yang ikut banyak.” jelasnya.
Dibalik kekecewan tersebut, beberapa mahasiswa juga mengapresiasi kehadiran Pak Ganjar dalam acara tersebut. Hal ini disampaikan oleh salah satu mahasiswa semester dua dari Program Studi (Prodi) Tasawuf dan Psikoterapi, Najwa, “Ya kalo saya sendiri sangat bangga karena kampus kita bisa dikunjungi oleh gubernur. Selain itu, seneng juga karena Pak Ganjar itu berbagi rezeki dengan beberapa mahasiswa.”
Penulis: Sirli Amry
Tim Liputan: Sirli Amry, Karimatun Nisa’
Editor: Faiza Nadilah
pihak yg berwajib secepatnya selesaikan kasus panji gumjlang terkait penistaan agama . kasus ini klau dibiarkan berlalut larut maka dampanya akan menyebar luas.