lpmalmizan.com – Program mahasiswa cendekia segera dibuka, Ma’had UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan akan umumkan informasi pendaftaran di akun website dan instagram resmi mereka. Nur Hikmah Sofyan selaku staf Ma’had Al-Jami’ah menyampaikan bahwa ada beberapa syarat yang perlu dipahami dalam mendaftar.
“Syarat mengikuti program ini di antaranya IPK minimal 3.5, kemudian mahasiswa punya kemampuan membaca kitab kuning, memiliki kecakapan berbahasa Arab dan Inggris, memiliki karya tulis bisa berupa artikel, jurnal maupun opini. Kemudian memiliki komitmen dalam mengikuti program cendekia selama satu tahun dan kesanggupan untuk tinggal di pondok pesantren,” ujarnya saat ditemui kru LPM Al-Mizan pada Selasa (10/1).
Nur Hikmah kembali menyampaikan bahwa, program Mahasiswa Cendekia telah memasuki angkatan ketiga. Tujuan dibentuknya untuk meningkatkan kompetensi menulis mahasiswa.
Dan perlu digarisbawahi bahwa program Mahasiswa Cendekia bukan merupakan beasiswa dari Ma’had. Ma’had hanya memberikan pembelajaran mengenai kepenulisan ilmiah dan langkah dalam menerbitkan tulisan ke jurnal baik nasional maupun internasional.
“Yang perlu ditekankan, ini bukan program beasiswa, ya, Mbak. Tetapi memang Ma’had itu membantu mahasiswa untuk belajar meningkatkan kemampuan menulisnya,” ujarnya.
Abdul Aziz, selaku Mudir Ma’had Al-Jami’ah menjelaskan bahwa pembelajaran dalam program Mahasiswa Cendekia akan dilangsungkan sebanyak 24 pertemuan dalam satu periode atau 12 pertemuan per semester dan Ma’had hanya memberikan pembelajarannya saja.
“Ma’had hanya memberikan pembelajarannya saja, mendatangkan dosen itu tanggung jawab Ma’had. Tapi untuk asrama maupun living cost, itu mahasiswa sendiri yang mengusahakan,” imbuhnya.
Abdul Aziz berharap mahasiswa yang mengikuti program ini mampu berkomitmen menyelesaikan pembelajaran, “Harapannya ribuan mahasiswa UIN Gusdur dari semester 4 dan 6 banyak yang tertarik untuk mengikuti program Mahasiswa Cendekia ini, dan mampu berkomitmen menyelesaikan pembelajaran,” ujarnya.
Salsabila, mahasiswi Hukum Tata Negara semester dua, mengaku tertarik dengan dunia kepenulisan dan ada keinginan untuk mengikuti program Mahasiswa Cendekia tahun depan. Tetapi saat mengetahui syaratnya, ia merasa persyaratan yang mengharuskan mampu membaca kitab kuning agak sulit.
“Persyaratannya itu agak sulit, sih. Apalagi membaca kitab kuning, tidak semua mahasiswa bisa membaca kitab kuning. Bahkan yang mondok pun kadang tidak mahir dalam membaca kitab kuning,” keluhnya.
Salsabila berharap persyaratan untuk mengikuti program Mahasiswa Cendekia bisa lebih dimudahkan, sehingga mahasiswa yang minat dalam dunia kepenulisan tetapi tidak mempunyai kemampuan membaca kitab kuning mendapat kesempatan mengikuti program tersebut.
Penulis : Dewi Lutfiyani
Tim Liputan : Dewi, Solikhul, Arjun
Editor : Alifah Marwa