Samudra syukur kami curahkan kepada Sang Pemilik hidup, Allah SWT yang telah melimpahkan karunia tak terhingga-Nya. Tanpa lupa pula, shalawat serta salam tiada henti kami panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang senantiasa kami tunggu syafaatnya di akhir hidup kelak. Serta rasa terima kasih kami haturkan kepada semua pihak yang turut andil dalam proses penerbitan Buletin Sastra GIE.
Pada Buletin Sastra GIE edisi kali ini, LPM Al Mizan mengusung tema “Nadir”. Titik nadir diartikan sebagai titik paling rendah yang dialami manusia selama hidupnya. Nadir merupakan kata yang berasal dari Bahasa Inggris yang memiliki definisi ‘The worst moment, or the moment of least hope and least achievement’ yang berarti suatu keadaan terburuk atau saat dimana harapan sudah berada di dasar paling bawah. Diibaratkan bagai roda yang selalu berputar, manusia tidak selamanya berada pada puncak kebahagiaan, kehidupan manusia pasti akan melewati masa terendah dalam hidup. Setiap manusia memiliki fase terendah yang berbeda karena jalan cerita yang dilalui pun berbeda. Saat mengalami titik nadir, manusia akan merasa bahwa jalan hidupnya berada pada titik buntu yang berujung pada keterpurukan. Dalam kondisi kritis ini, manusia akan menganggap tidak ada lagi yang dapat membantu menyelamatkan hidupnya.
Untuk itu dengan adanya buletin ini, kami mengharap dari keresahaan yang coba kami utarakan dalam karya dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.