lpmalmizan.com – Sekretariat sementara organisasi mahasiswa (Ormawa) Institut yang berada di Gedung Perkuliahan Terpadu, bekas perpustakaan masih sepi digunakan karena minim fasilitas (9/4).
Untuk memudahkan Ormawa Institut dalam menjalankan kegiatannya, sekretariat sementara menjadi solusi yang diberikan oleh kampus, hal ini karena semua perkuliahan mahasiswa strata satu sudah berada di kampus Kajen. Sedangkan sekretariat Ormawa Institut masih berada di kampus Panjang.
Rapat yang dilakukan Ormawa dan pihak kampus melalui aplikasi Zoom meeting pada Selasa (22/3), menghasilkan kesepakatan bersama. Dalam rapat tersebut diputuskan bahwa sekretariat sementara akan dilengkapi dengan anjungan komputer yang nantinya akan digunakan secara bergantian oleh Ormawa. Namun sampai dengan sekretariat digunakan fasilitas tersebut belum tersedia.
Menurut penuturan Saiful Anam selaku Kepala Bagian Umum (Kabag Umum) bahwasanya fasilitas yang telah disepakati belum tersedia di ruang Ormawa. Perintah tersebut telah diberikan Kabag Umum kepada Kepala Sub Bagian) Kasubag Tata Usaha, Humas dan Rumah Tangga (THR) setelah rapat daring dilaksanakan.
“Saya sudah perintahkan Kasubbag THR untuk menyiapkan seperangkat komputer, meja dan kursi setelah rapat online. Saya juga baru tahu kalau ternyata belum disiapkan. Ini saya perintahkan kembali agar hari Senin depan sudah disiapkan. Silahkan konfirmasi ke kasubbag.” Ujarnya saat diwawancarai melalui WhatsApp (9/4) .
Minimnya fasilitas menjadi salah satu faktor penyebab Ormawa tidak menggunakan tempat tersebut. Haidar selaku Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sport berharap disediakan komputer dan printer sejumlah dua atau tiga buah serta disediakan kertas. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak saling menunggu lama.
Terhitung hingga Sabtu (8/4) dari total 15 UKM dan Unit Kegiatan Khusus (UKK) hanya empat yang pernah memakai sekretariat sementara. Rizky selaku Ketua UKM Sigma yang pernah menggunakan tempat itu mengatakan bahwa ketika ada rapat, antar ormawa saling terganggu.
“Antar ormawa mesti terganggu kalau ada rapat dan kadang kurang konsentrasi karena tidak ada pembatasnya,” kata Rizky.
Soyu selaku Ketua Racana juga mengungkapkan bahwa tidak adanya sekat mengakibatkan kantor terlalu terbuka sehingga keamanan menjadi berkurang.
“Kalau untuk kantor terlalu terbuka karena kan untuk semua ormawa ya. Jadi, perlu ada penyekat antara ormawa satu dengan yang lainya, dan dengan alasan keamanan.” Jawabnya saat dihubungi melalui WhatsApp (8/4).
Sekretariat sementara hanya berupa satu ruangan yang hanya diberi karpet tanpa adanya sekat. Kasubag selaku pihak yang berwenang dalam hal sarana dan prasarana mengkonfirmasi tidak menyanggupi adanya sekat.
Sementara itu, Rohmi selaku Ketua Dema Institut menanggapi terkait hal tersebut dengan mengatakan kurang memuaskan dan nanggung. Dikaitkan juga semua sarpras yang menggunakan anggaran belum ada satupun yang turun atau terealisasi padahal waktu sudah begitu lama.
Penulis : Rudi Abidin
Editor : Erna Hidayah