IAIN Pekalongan mengadakan Pemilihan Wakil Mahasiswa (PEMILWA). Pemilihannya dilaksanakan secara online melalui e-voting. Nantinya seluruh mahasiswa aktif IAIN Pekalongan berhak berpartisipasi dalam PEMILWA tersebut. Selasa, (14/12).
Heny Maulina S, Ketua Komisi Pemilihan Perwakilan Mahasiswa (KP2M) dalam wawancara mengatakan kegiatan PEMILWA dilaksanakan secara online melalui e-voting. Untuk pelaksanaan pemilihan SEMA-F dan SEMA-I akan dilaksanakan secara bersamaan tanpa adanya pembagian sesi. Dia juga mengatakan bahwa verifikasi data para calon dan partai sudah dipastikan keamanannya tanpa adanya manipulasi. “Meskipun tidak melakukan pengecekan ke pihak UTIPD, dalam penyeleksian berkas sudah menyertakan screenshoot transparansi nilai (IPK) dan surat keterangan mahasiswa aktif kepada bagian akademik. Kami juga melakukan pengecekan melalui online dan offline,” jelasnya.
Penyeleksian partai dilakukan sama seperti halnya dalam menyeleksi calon yaitu melalui pengecekan berkas secara online dan offline. Namun terdapat satu partai yang mengundurkan diri dalam PEMILWA ini dengan alasan “terdapat permasalahan internal didalam partai yang tidak bisa diselesaikan.” Hal tersebut disampaikan oleh Heny Maulina S, ketua KP2M.
Kampanye dilakukan secara online, hanya saja kampanye yang dilakukan masih belum meluas kepada seluruh mahasiswa, video orasi dan pamflet visi misi hanya dibagikan melalui platform media sosial whatsapp. Dibuktikan dengan masih banyaknya mahasiswa yang belum mengetahui informasi personal branding para calon, sehingga dalam memilih masih terjadi keraguan. “Didalam penyeleksian berkas tidak tercantum visi dan misi para calon, karena itu sudah menjadi wewenang para partai,” tutur M.Ghozi Azzam, ketua Panitia Pengawas Pemilihan Perwakilan Mahasiswa (P4M).
Ketua KP2M juga menyatakan bahwa jumlah partisipasi PEMILWA dari mahasiswa pada data tahun 2021 yang dilakukan secara online terdapat 2.300 mahasiswa dari 12.000 mahasiswa. Hal ini sedikit ada peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang dilakukan secara offline dengan jumlah partisipasi dari mahasiswa sebanyak 1.700 mahasiswa. Harapan beliau partisipasi mahasiswa dalam PEMILWA tahun ini bisa lebih meningkat.
Sementara itu, dari beberapa mahasiswa yang salah satunya bernama Davit, mahasiswa Jurusan PBA (Pendidikan Bahasa Arab) semester 1 menjelaskan bahwa terkait kurangnya sosialisasi dan kampanya PEMILWA tahun pertama yang hendak diikutinya bukanlah kesalahan mutlak dari pihak calon beserta partainya. “Untuk PEMILWA besok saya belum paham betul, jadi kemungkinan saya akan terus mengulik informasi para calon. Namun kurangnya informasi ini bukanlah sepenuhnya kesalahan dari mereka. Saya sadari, saya juga kurang update mengenai informasi PEMILWA. Sebenarnya ada informasi tersebut di WA, tapi saya skip informasinya”.
Reza, mahasiswa Jurusan PBA (Pendidikan Bahasa Arab) semester 1 yang merupakan teman dari Davit menambahkan terkait kurangnya sosialisasi serta kampanye dari setiap calon. “Sebenarnya untuk bisa menarik perhatian kita apalagi sebagai mahasiswa baru, pihak calon beserta partainya atau bahkan dari yang menyelenggarakan PEMILWA tidak hanya mengandalkan media WA saja. Mungkin bisa dengan memasang banner atau spanduk di tempat umum sehingga bisa menarik perhatian kami.”
Jadi pada dasarnya untuk menyempurnakan acara PEMILWA tidak hanya pihak-pihak penyelenggara dan para partai beserta calonnya yang perlu di evaluasi. Para mahasiswa memiliki andil yang besar dalam ajang pesta politik di ranah kampus yang faktanya pada tahun sebelumnya belum mencapai 0.25% dan perlu di evaluasi.
Reporter : Fahry Setiawan,Suci Wiji Asih, Cici Hanani
Penulis : Fahry Setiawan,Suci Wiji Asih
Editor : Rumaisah