lpmalmizan.com – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan menggelar wisuda Program Sarjana ke-42 dan Program Magister ke-14 di depan gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Pelaksanaan wisuda tersebut dilaksanakan secara drive thru mengingat kondisi Kabupaten Pekalongan berada dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2. Wisuda drive thru ini mengambil tema “Merdeka Belajar Kampus Merdeka dalam Rangka Melahirkan Intelektual Muslim Indonesia yang Moderat dan Toleran” (1/12).
Ferimeldi selaku Kepala Biro (Kabiro) Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan (AUAK) IAIN Pekalongan menuturkan bahwa pelaksanaan wisuda secara drive thru sudah dua kali dilakukan di IAIN Pekalongan. Sebelumnya dilaksanakan secara virtual melalui Zoom Meeting. Beliau juga menuturkan bahwa wisuda secara drive thru ini tidak ideal. Namun, mengingat masih ada wabah Covid-19, sementara dilakukan dengan drive thru. Meskipun dilakukan dengan drive thru, acara ini tetap menerapkan persyaratan wajib bagi wisudawan untuk melaksanakan tes antigen dan mematuhi protokol kesehatan.
Dalam Sidang Terbuka Senat IAIN Pekalongan, Rektor IAIN Pekalongan Zaenal Mustakim, menyampaikan total mahasiswa yang diwisuda berjumlah 631, meliputi 615 wisudawan dari Program Sarjana dan 16 wisudawan dari Program Magister. Beliau juga menuturkan akan memberikan voucher untuk lanjut di pascasarjana bagi wisudawan terbaik institut. Voucher tersebut berupa pemberian uang SPP selama satu semester.
Edi Subeidi selaku koordinator seksi acara menjelaskan bahwa sebelum pelaksanaan wisuda, wisudawan terbaik mengikuti gladi dan prosesi Sidang Senat secara offline sehari sebelum wisuda dilaksanakan. Sedangkan yang tidak hadir di gladi diberikan simulasi melalui video.
Berdasarkan informasi dari beberapa wisudawan, terkait persiapan pelaksanaan wisuda sangat mendadak. “Sistemnya baru ada kejelasan tiga hari sebelum wisuda yaitu drive thru, jadi menyebabkan persiapan menjadi dadakan,” kata Fachah Rosinta Vika wisudawan prodi Hukum Keluarga Islam (HKI). Ulfi Muflihah wisudawan dengan prodi yang sama mengungkapkan bahwa surat undangan baru dikirimkan satu hari sebelum pelaksanaan wisuda. “Undangan dibagikan H-1, padahal informasi awalnya H-2 akan dibagikan tapi ada kendala di percetakan. Jadi, dibagikan pada H-1 sore hari,” keduanya mengatakan bahwa kesan dari wisuda kali ini terlalu lama menunggu mengingat cuacanya yang panas.
Menurut Abi Hurairah wisudawan dari prodi Ilmu Hadist, persiapan wisuda drive thru itu rumit, tidak enak, dan kurang menyenangkan. Namun, persiapan kali ini lebih terealisasi dibandingkan dengan wisuda sebelumnya yang hanya dilaksanakan secara virtual.
Edi Subeidi selaku koordinator seksi acara menjelaskan mengenai sistematika wisuda drive thru “Menggunakan sistem drive thru karena saat perizinan, kondisi PPKM masih level 3. Kita meminta izin ke Satgas Covid-19 kalau offline belum boleh, dan kami dari panitia membuat surat edaran yang ditanda tangani ketua panitia kemudian disebarkan ke calon wisudawan,” Jelasnya.
Acara ini dihadiri oleh asisten bidang pemerintahan dan kesejahteraan masyarakat, Totok Budi Mulvanto sebagai perwakilan bupati Kabupaten Pekalongan. Beliau berpesan kepada wisudawan agar dapat kembali ke masyarakat dan berperan aktif dalam mensukseskan gerakan vaksinasi di masyarakat.
Reporter : Nanda, Dina, Fahry, Dita
Penulis : Dewi, Arny
Editor : Rizky Rosyida