Menjadi sang juara adalah keinginan setiap peserta lomba. Hal itu tidak akan tercapai tanpa usaha keras. Arlinda Ayu Diah Arfani, wanita kelahiran Kabupaten Pemalang telah membawa nama baik IAIN Pekalongan di kancah nasional. Ia menjadi juara Best Favorit dalam Sayembara Bidikmisi Nasional, yang berlangsung selama tiga hari di UIN Sultan Syarif Kasim, Riau, sejak 8-10 April 2021.
Bermula pada tahun 2020, Arlinda dinyatakan lolos seleksi peserta lomba di UIN Sultan Syarif Kasim. Namun, kegiatan tersebut dibatalkan satu hari mejelang pemberangkatan. Hal ini di sebabkan oleh pembatasan skala Nasional karena Pandemi Covid-19. Padahal waktu itu Arlinda sudah siap untuk berangkat menuju Riau, tiket pesawat pun telah di beli olehnya. “Meskipun tike pesawat bisa kita refund, namun lomba tersebut akhirnya dilaksanakan pada 2021,” jelas Alinda, saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Baginya penundaan ini membuat biaya yang di terima menjadi berkurang. Hal ini, dikarenakan refund tiket pesawat dan harus melakukan Rapid Test. Arlinda, mengatakan harus melakukan 2 kali Rapid yang menghabiskan biaya 500 ribu. “Selain itu, ia telah menghubungi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, beliau mengatakan kampus akan membiayainya asalkan untuk tetap mengajukan proposal yang kekurangan,” jelas Arlinda.
Meski ditunda pada tahun lalu tidak melunturkan semangatnya. Mahasiswi semester 6 Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), akhirnya bisa berangkat ke Riau. Dari Pekalongan, ia menggunakan Travel dari jam 7 malam. Hingga jam 7 pagi sampai Bandara Soekarno-Hatta di jakarta. Arlinda, harus menunggu jadwal penerbangan sampai jam 4 sore. Kurang dari 2 jam ia sudah tiba di Riau.
Setibanya disana panitia menjeput Arlinda dan Abdul Haris sebagai rekannya dari IAIN Pekalongan. Mereka disambut dengan baik mulai dari makan, minum, dan lainnya. “Kami disana dijamu dengan baik mulai dari makan, minum dan lain-lain. Bahkan di setiap kegiatan diperhatikan dengan baik oleh liaison officer masing masing,” ujarnya
Setelah mengikuti berbagai proses perlombaan tersebut, Arlinda berhasil membawa pulang mendali. Tidak hanya juara, pengalaman dan kenangan juga menjadi oleh-oleh Arlinda. “Di sana, dapat bertemu dengan mahasiswa yang terbiasa menjadi pemateri di forum nasional. Seperti Yuda Pratama dari IAIN SAS Bangka Belitung,” terangnya.
Ada juga pengalamannya yang membuatnya panik. Hal ini karena dirinya dan rekannya hampir ketinggalan pesawat beberapa detik. “Akan tetapi saat kami pulang naik pesawat kami hampir saja tertinggal lantaran perubahan jadwal pesawat yg semula jam 11.35 di ubah menjadi jam 7 pagi. Hampir beberapa detik kami tertinggal.” Pungkasnya.
editor: Siti Nureliza