Lpmalmizan.com – Organisasi Mahasiswa (Ormawa) IAIN Pekalongan mengadakan rapat koordinasi di Aula Graha Mahasiswa (15/10). Rapat tersebut didasari atas keluhan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Unit Kegiatan Khusus (UKK) IAIN Pekalongan. Melalui forum tersebut, Ormawa mengevaluasi dan sepakat menuntut kebijakan kampus untuk mempermudah kegiatan Mahasiswa.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) DEMA IAIN Pekalongan, Hanifudin menjelaskan jika adanya forum ini adalah sebagai evaluasi setengah periode pasca pelaksanaan kegiatan dari masing-masing Ormawa. Forum tersebut dihadiri oleh UKM SPEAC, UKM SPORT, UKM SIGMA, UKK Pramuka, UKK KOPMA, LPM AL-MIZAN serta UKM Gemalawa.
“Poin-poin evaluasi diantaranya terkait dengan kegiatan UKM dan UKK secara online maupun offline. Kegiatan offline khususnya terkendala ketidakjelasan regulasi perizinan tempat, baik koordinasi dengan Ketua Bagian (Kabag) Umum maupun dengan Gugus Covid IAIN Pekalongan,” terang Hanif.
Adapun tuntutan yang telah disepakati ialah sebagai berikut :
1. Kejelasan maksimal jumlah peserta offline per ruangan, bukan per kegiatan.
2. Kejelasan regulasi perizinan kegiatan offline, antara Gugus Covid dan Kabag Umum.
3. Kejelasan regulasi peminjaman tempat.
4. Weekend, Graha Mahasiswa harus dibuka.
5. Perbaikan fasilitas Graha Mahasiswa seperti toilet dan lampu.
Lebih lanjut Hanif menjelaskan “Ormawa merasa penggunaan Graha Mahasiswa dinilai terlalu singkat.”
Keluhan setiap ormawapun berbeda sesuai topoksinya. Keluhan-keluhan ini dirasa menjadi penghambat jalannya kegiatan diakhir kepengurusan tahun ini. Rizki Maulana Akbar, Ketua UKM Gemalawa keluhkan akses perizinan yang berbelit-belit. “Akhir periode ini tinggal menghitung hari, kiranya akses perizinan dapat dipermudah lagi agar kegiatan organisasi berjalan maksimal,”
Eko Nur Zain, Ketua UKM Kordais Nusa berharap kampus bisa memberikan kebijakan yang saling menguntungkan untuk semua pihak, baik Ormawa, civitas maupun pimpinan kampus.“Semoga mahasiswa bisa menyelesaikan kegiatan-kegiatan organisasinya yang nantinya dapat membawa institusi namanya lebih besar. Jadi bukan hanya institusi memberikan dorongan tapi ketika akan melaksanakan ternyata kita memiliki keterbatasan waktu, tempat, serta fasilitas,”
Dari keluhan setiap ormawa Presiden DEMA I, Ahmad Wahib Maulana mengatakan jika dirinya akan menyampaikan aspirasi-aspirasi teman-teman Ormawa ke Wakil Rektor III, Bidang Kemahasiswaan. “Jika ternyata hasilnya tidak terlalu maksimal, maka kita akan buat forum yang didalamnya terdapat Wakil Rektor III, Gugus Covid, Kabag Umum, serta UKM dan UKK,” terangnya.
Tentunya keluhan sangat mendasar melihat banyak kegiatan UKM dan UKK yang tersendat dengan peraturan baru terkait kondisi di tengah pandemi. UKM dan UKK pun merasa tidak leluasa dengan peraturan yang diterapkan kampus. Lebih terbebani lagi ketika mengingat sudah masuk akhir kepengurusan tahun 2020.
Panjang umur perjuangan, kokohkan barisan.
😀