Pimpinan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan akhirnya merealisasikan empat tuntutan mahasiswa. Keputusan tersebut disampaikan langsung oleh Rektor IAIN Pekalongan, Ade Dedi Rohayana, dihadapan masa aksi tepatnya di depan Gedung Rektorat Kampus I pada Senin, (22/06/2020).
Isi tuntutan tersebut merupakan hasil konsolidasi yang dilakukan oleh para mahasiswa pada hari Kamis, 18 Juni lalu. Kemudian diajukan pada saat audiensi dengan pimpinan IAIN Pekalongan pada hari Senin.
Empat tuntutan yang semula diajukan oleh mahasiswa IAIN Pekalongan dikabulkan oleh pimpinan IAIN Pekalongan. Berikut kesepakatan hasil audiensi dengan pimpinan yang disampaikan oleh Rektor kepada masa aksi:
- Pemotongan UKT yang semula 10% dinaikkan menjadi 15%
- Penyediaan subsidi kuota internet selama satu semester di semester depan
- Akomodir banding UKT melibatkan Senat Mahasiswa Fakultas
- Menerima aspirasi mahasiswa mengenai sistem pembelajaran daring
Ade Dedi Rohayana menjelaskan bahwa kenaikan persentase pemotongan Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa sudah dipertimbangkan dengan sebaik-baiknya. Sehingga hal tersebut tidak merugikan lembaga maupun mahasiswa IAIN Pekalongan.
“Saya mengabulkan tuntutan mahasiswa terkait kenaikan persentase pengurangan UKT, karena kami pihak pimpinan tentunya telah mempertimbangkan baik buruknya bagi mahasiswa maupun lembaga. Kami nantinya juga akan memperbaharui surat edaran mengenai UKT dengan prosentase yang semula 10 persen menjadi 15 persen,” ungkap Ade saat audiensi di dalam Gedung Rektorat.
Ade kembali mengungkapkan bahwa mahasiswa IAIN Pekalongan harus kembali fokus untuk mencari ilmu dan juga berharap bahwa semua pihak untuk ikut terlibat dalam merealisasikan kesepakatan tersebut.
Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (DEMA-I), Muhammad Wahib, mengatakan bahwa mahasiswa IAIN Pekalongan patut diapresiasi karena peduli terhadap isu bersama mengenai UKT ini.
“Saya mengapresiasi teman-teman mahasiswa yang telah ikut berpartisipasi dalam aksi ini, meskipun saat konsolidasi sedikit yang ikut. Semoga saja teman-teman yang lain ikut peduli terhadap isu bersama ini, karena ini bukan kepentingan segelintir orang saja,” ujar Wahib
*Ditulis oleh: Puput Lidya Sari