PBAK 2019 sudah berjalan tiga hari, namun mahasiswa baru belum menerima buku panduan PBAK. Buku panduan PBAK yang seharusnya sudah diterima sejak diadakannya technical meeting, tetapi baru diterima mahasiswa baru pada saat hari terakhir PBAK. Kendala tersebut disebabkan adanya perubahan susunan acara dan menunggu kepastian narasumber.
“Karena kemarin banyak perubahan rundown acara terkait dengan narasumber, sehingga rundown acara itu berubah dan sampai fix itu H-3, sehingga untuk garap sebanyak itu H-3 inikan berat sekali. Itupun tetap saya pantau, saya kejar sampai kemarin Al-hamdulillah sore hari bisa jadi.” tutur Arif Rahman, sekretaris panitia PBAK dari pihak kampus yang ditemui di gedung FEBI.
Dari panitia mahasiswanya sendiri kurang paham mengenai keterlambatan pembagian buku panduan tersebut. Karena pengadaan buku panduan itu bukan dari panitia unsur mahasiswa, tetapi panitia dari pihak kampus.
“Saya kurang paham, tapi yang saya tahu mungkin persiapan PBAK itu mepet sekali pada waktu itu. Beberapa kali rapat untuk pengadaan dari seksi kesekretariatan kampus. Untuk sekretaris panitia PBAK itu pak Arif Rahman, alasan beliau mengapa buku panduan baru jadi itu menunggu rundown acara yang fix. Saya kan biasanya share juga ke temen-temen UKM, UKK, terkait konsep PBAK. Itu juga kemarin-kemarin saya tidak bisa menyampaikan rundown acara fix.” papar Eko Pradipta, Steering Commitee (SC) dari pihak mahasiswa.
Dikarenakan adanya perubahan tersebut, sehingga otomatis bongkar lagi dan disesuaikan kembali dan pada akhirnya menghambat saat di percetakan. Ketika checking akhir tanggal 12 pun, masih ada perubahan matriks acara. Padahal itu sudah proses cetak sebelum tanggal 12. Dan pada tanggal 9 rundown baru dikirimkan sehingga menghambat proses percetakan.
Perubahan susunan acara juga disebabkan karena adanya perbedaan konsep PBAK tahun ini dengan tahun kemarin. Pada tahun ini, pengukuhan mahasiswa baru dilakukan pada saat PBAK, sedangkan pada tahun kemarin pengukuhan dilakukan pada saat Studium General. Karena konsep baru ini, maka dari panitia harus membuat format baru pula supaya bisa sinkron antara pengukuhan dengan PBAK.
Hal ini juga nampaknya menimbulkan sedikit kekecewaan pada salah satu panitia pendamping (panping) yang merasa bahwa buku panduan PBAK itu sangat penting untuk mahasiswa baru.
“Agak kecewa sih. Karena kan buku panduan itu penting buat maba, soalnya didalamnya itu ada materi-materi tentang seputar PBAK. Nah kalau misal pembagiannya telat itu kan belum ada bahan buat belajar.” ungkap Agnes Mahayati, panping kelompok 24 Syekh Subakhir.
Tidak hanya panitia pendamping saja yang merasa agak kecewa. Mahasiswa baru sebagai subjek utama gelaran PBAK sendiri juga kecewa karena keterlambatan pembagian buku panduan PBAK.
“Agak kecewa sih, kalau sudah ada buku panduannya dari awal kan kita dari mahasiswa baru ada sedikit gambaran mengenai kegiatan PBAK-nya.” Ungkap Nurul Intan Sari, mahasiswa baru jurusan PGMI.
Reporter: Naila/Nurul