Pekalongan (27/1), lpmalmizan.com – Banjir menerjang Kota Pekalongan dan sekitarnya. Bencana yang terjadi sejak pukul 01:00 dini hingga pukul 17:00 sore ini dikarenakan oleh intensitas curah hujan yang tinggi dan merata diberapa wilayah.
Ismail Marzuki, salah satu relawan PMI DK Kota Pekalongan menyatakan bahwa sebagian besar masyarakat yang terdampak banjir mengungsi ke tempat pengungsian terdekat.
“Biasanya itu pengungsi mencari titik lokasi pengungsian terdekat dari tempat tinggalnya,” terang Ismail saat ditemui oleh crew lpmalmizan.com.
Selain itu Ismail juga menambahkan, ada beberapa titik lain pengungsian di daerah Pekalongan yang di antaranya GOR Jetayu, Masjid Al-Karomah Tirto, Panti Asuhan Arobitoh, kantor PMI DK Pekalongan dan masing-masing kantor kelurahan serta sekolah di wilayah Kota Pekalongan.
Salah satu warga Bugisan, Danonah (57) menuturkan bahwa semua harta bendanya tenggelam tak terselamatkan.
“Ya, air mulai masuk ke rumah itu dari jam 23:00, air semakin tinggi hingga sampai dada orang dewasa sampai saya tidak sempat menyelamatkan barang-barang,” jelas wanita paruh baya saat ditemui di kantor PMI DK Pekalongan.
Sementara itu di lokasi yang berbeda, Diana (35) menuturkan masih sangat membutuhkan banyak bantuan di antaranya obat-obatan, popok lansia dan anak-anak, susu formula, selimut, dan juga pakaian layak pakai untuk semua usia. Karena banyak anak-anak dan lansia yang mengungsi, tepatnya di kantor Kelurahan Klego, Kec. Pekalongan Timur.
“Ada anak bayi menggigil karena kedinginan dan tidak mempunyai selimut, karena buru-buru ngungsi,” ujar Diana wanita berjilbab yang ditemui di depan kantor Kelurahan Klego.
Dari tempat pengungsian yang disambangi crew lpmalmizan.com ada 189 warga yang mengungsi di kantor PMI DK Pekalongan, 400 warga di kantor Kelurahan Klego dan sudah dibagi di beberapa lokasi pengungsian. Sumber kami dapatkan dari wawancara Ismail Marzuki (Relawan PMI) dan salah satu ketua RW di kelurahan Klego yang tidak mau dicantumkan namanya.
Reporter: fr/arf/ysf
Editor: Uf