Terpita pendar pengharapan, seonggok rindu dalam depakan
Berhambur menuju nirwana impian
Entah berapa panjang lagi detik terelakkan, menit dihempaskan
Kebisuan hati, kevakuman asmara diretakkan khobar
Hilir masa melara didera kisruh.. Mata batin nanar
Semua ku lenakan sebab layang yang berlayar
Amplop berwaru-waru melagu sayu
Mimpi indahku tak lagi bebas menuju bait jumpa
Debar gulana maha dahsyatnya
Berderet petir mendera dada, menyambar dengan gamblangnya
Lantakkan rasa di gelandang cita bertahta
Antah rasaku puritan… Badai turun maha derasnya
Langit setiaku runtuh.. hancur berkeping..
Meganya tak lagi rapih menguning
Ingin segera ku bakar kenang, bersama layang pilu pengukung
Ingin segera ku pulangkan mimpiku nun bebas tak terbendung