Pekalongan- Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan berduka pada Rabu (23/5). Salah satu mahasiswi Akuntansi Syariah (AkSya), Merlin Anggita, meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di desa Ketandan kecamatan Wiradesa.
Adapun kronologi kecelakaan diduga Merlin menyalip sebuah truk sekitar pukul 11 siang. Kondisi jalan yang berlubang, penuh kerikil, bergelombang dan berdebu membuat Merlin tertabrak truk.
Dekan FEBI, Shinta Dewi Rismawati mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui kapan tepatnya insiden kecelakaan itu terjadi. “Kalo jam tepatnya saya tidak tahu, karena saya tahunya juga dari grup keluarga besar FEBI sekitar jam 1 siang. Saya juga posisi waktu itu di bawah (baca: kampus 1) sedang rapat senat,” tandas Shinta.
Merlin merupakan mahasiswi AkSya angkatan tahun 2017 yang berasal dari desa Sikayu, Comal, Pemalang. Terkait status kemahasiswaannya pun masih dipertanyakan oleh Shinta. Pasalnya Merlin diketahui hanya aktif di semester awal saja. Setelah pertengahan semester satu itu Merlin sudah mulai jarang masuk.
“Di semester satu itu, ditengah jalan berhenti. Kata teman-temannya ketika saya absen di kelas mereka bilang keluar Bu. Seperti itu,” papar Dekan lulusan Undip tersebut.
“Kemudian di semester dua itu tidak registrasi. Dia off. Karena kata temannya dia tidak bisa meninggalkan pekerjaannya dan ada juga yang bilang mau menikah. Jadi seperti itu kaitannya dengan status kemahasiswaannya,” tambahnya.
Meski begitu, pihak fakultas _yang diwakili oleh Mukhtar Ali Ahmadi selaku bidang Akademik_ tetap mengucapkan bela sungkawa terhadap keluarga korban. Dengan kejadian tersebut, Shinta segera menghimbau mahasiswanya agar selalu berhati-hati di jalan.
“Sejak awal dibukanya kampus ini, saya menekankan selalu berhati-hati karena perjalanan ini tidak hanya bagi mahasiswa. Para staff dan dosen pun menuju ke kampus 2 ini perjuangan hidup. Bisa dikatakan hidup dan mati. Jadi saya selalu tekankan agar mereka selalu pakai jaket dan juga masker karena jalan yang berdebu,” ujar Shinta.