Pekalongan, lpmalmizan.com – Hijrah jika awalnya karena sesuatu atau seseorang bagi Meyda Sefira tidak masalah, yang penting niatnya baik. “Daripada mereka yang tidak kunjung berhijrah dan terbuai dengan kesenangan dunia,” ujar perempuan yang berperan sebagai Husna dalam film Ketika Cinta Bertasbih itu, ketika menyampaikan materi dalam kegiatan Seminar Nasional yang digagas Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al-Fattah IAIN Pekalongan, Sabtu (4/11) kemarin .
“Hidayah itu hak prerogatif Allah, yang penting hijrah dulu, kemudian istiqomah, ngaji, dan yang pasti segala sesuatu itu butuh proses,” jelas perempuan kelahiran 20 Mei 1988. Tema kali ini yang diangkat bertajuk ‘Hijrahku karenaNya, bukan karena dia’. Melihat banyaknya fenomena akhwat sekarang yang sudah memakai jilbab syar’i tetapi perilakunya tidak mencerminkan kesyar’ian melandasi kegelisahan panita.
“Diharapkan dapat membuka wawasan bagi muslimah agar niat berhijrah mereka lebih tepat,” ujar Ketua Pelaksana Seminar Nasional, Syaefuddin. Ia menambahkan kegiatan ini bisa dikatakan sebagai acara puncak dari LDK, dan telah dipersiapkan selama kurang lebih 2,5 bulan.
Awalnya, Syaefuddin mengaku, bukan Meyda Sefira yang akan dijadikan sebagai pembicara, melainkan Ust. Hanan Attaki, tetapi jadwal yang padat bahkan hingga tahun 2018 nanti. Panitia mencari pembicara yang lainnya. “Berhubung temanya sesuai, dan yang kelihatan menonjol hijrahnya itu akhwat, maka diputuskan Meyda Sefira sebagai pemateri,” imbuh Syaefuddin.
Semula target peserta sebanyak 350 orang, yang meliputi mahasiswa IAIN Pekalongan sendiri, mahasiswa luar, dan umum. Syaefuddin mengungkapkan, baru dibuka pendaftaran melalui media sosial (Whatsapp) pada pukul 7 malam, selang 3 jam kuota sudah terpenuhi. Akhirnya diputuskan untuk membuka kuota lagi hingga tercapai 500 peserta. Peserta seminar membludak ini mengakibatkan tempat seminar yang awalnya akan dilaksanakan di Auditorium IAIN Pekalongan, kemudian dialihkan ke GOR Jetayu.
Selama acara dimulai hingga selesai, seminar ini dijaga oleh Menwa IAIN Pekalongan sebagai pihak yang mengamankan. Selain itu, televisi lokal seperti Batik TV dan Radar Pekalongan juga turut serta untuk ikut mewawancarai Meyda Sefira.
Syaefuddin mengatakan, bahwa banyak sekali kendala yang menyertai acara ini. Salah satunya adalah jumlah peserta yang membludak melebihi target, kemudian dana yang terbatas. Hal itu disebabkan ada peserta yang belum membayar dan tidak ada datanya, serta masih banyak lagi. “Setelah diadakan acara ini terutama untuk peserta adalah agar ketika sudah memutuskan untuk hijrah, perilaku dan akhlak juga harus ikut dihijrahkan,” harapnya disela-sela kegiatan tersebut.
Meyda Sefira dalam kesempatan itu mengatakan semoga seusai mengikuti acara ini, peserta termasuk orang-orang yang diberi kelapangan hati oleh Allah Swt untuk menerima hidayah dan petunjuk supaya selamat dunia akhirat. “Kemudian, tugas dari panitia selanjutnya adalah mem-followup, mengarahkan untuk seluruh peserta yang hadir disini agar selalu istiqomah dalam berhijrah,” pungkas perempuan lulusan Teknik Lingkungan di Institut Teknologi Nasional itu.
Nina Fitriani